5. Rio Haryanto
Laki-laki asal Solo, Jawa Tengah, ini menjadi pembalap pertama Indonesia yang turun di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula 1 pada 2016. Rio belum mampu mencetak poin dari 12 kali turun bersama Tim Manor Racing MRT. Kendala sponsor membuatnya tidak bisa turun penuh hingga putaran penutup di Abu Dhabi.
Rio Haryanto di paddock Tim Manor Racing saat sesi latihan kedua lomba Formula One di Bahrain, 1 April 2016. twitter.com/manorracing
6. Doni Tata Pradita
Seperti Rio, Doni Tata Pradita juga menjadi pembalap Indonesia pertama yang mampu menembus ajang tertinggi dengan turun di kelas 250 cc Kejuaraan Dunia Balap Motor 2008. Dari 16 lomba yang dikuti pada musim 2008, Doni Tata mampu mencetak 1 poin, tepatnya saat finis di posisi ke-15 GP Cina.
Pembalap asal Yogyakarta itu kembali turun di balap level kedua Kejuaraan Dunia Balap Motor 2013. Bersama Tim Federal Oil Gresini, Doni Tata turun di kelas Moto2 dan kembali hanya merebut 1 poin saat finis ke-15 di GP Australia.
Pebalap MotoGP Yamaha, Jorge Lorenzo dan pebalap Nasional Doni Tata saat foto bersama di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, (30/10). ANTARA/Yudhi Mahatma
Sebelum turun di Moto2, Doni Tata juga sempat berlaga di Kejuaraan Dunia Supersport (WSSP), balap motor kelas 600cc yang menjadi supporting race World Superbike (WSBK). Doni Tata mampu merebut 8 poin di ajang balap motor yang pernah dijuluki “balap resmi ala pembalap jalanan” tersebut.
7. Ananda Mikola
Setelah turun beberapa kali di kejuaraan level internasional seperti Formula Asia, Formula 3, dan Formula 3000 International, Ananda Mikola menjadi pembalap Indonesia di A1 Grand Prix pada 2005-2006. Ananda mampu finis di peringkat ke-18 klasemen akhir lomba balap mobil formula antarnegara itu setelah merebut 16 poin.
Sayang, pada musim keduanya, 2006-2007, Ananda yang didampingi sang adik, Moreno Soeprapto, hanya mampu merebut 1 poin. Sudah lama mundur dari dunia balap, kini ia menjadi Wakil Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia.
8. Rifat Sungkar
Ia menjadi juara nasional sprint rally 2021. Bila ditotal, ia sudah mengoleksi lebih dari lima gelar kampiun ajang ini. Putra Helmy Sungkar, mantan promotor balap nasional, itu juga kampiun Kejurnas Reli pada 2005, 2007, dan 2008.
Mitsubishi Xpander Rally Team Rifat Sungkar dan M. Redwan di sela Kejurnas Sprint Rally 2021 Putaran 3 di Sentul pada 13-14 November 2021. Pasangan itu menggeber Mitsubishi Xpander AP4 sehingga menjadi yang tercepat di reli hari pertama. FOTO: Mitsubishi Motors
Selain level nasional, Rifat Sungkar juga pernah bersaing selama beberapa musim di Kejuaraan Reli Asia Pasifik (APRC) dan menempati P4 klasemen akhir pada 2006 dan 2007, serta P5 pada 2009. Ia juga pernah mengikuti Production World Rally Championship (PWRC), lomba yang pernah berstatus pendukung Kejuaraan Reli Dunia (WRC).
9. Subhan Aksa
Pada 2012, Subhan Aksa turun di kelas PWRC. Mengandalkan Mitsubishi Evo X, Subhan yang turun di enam lomba mampu finis runner-up di Acropolis, Yunani, dan Selandia Baru, serta podium ketiga di Spanyol. Subhan pun menempati peringkat kelima klasemen akhir kelas PWRC dengan 77 poin.
Pada 2013, Subhan turun di kategori WRC2 yang hanya satu level di bawah WRC bersama Bosowa Rally Team dengan mobil Ford Fiesta. Hasilnya, Subhan merebut 13 poin dari enam lomba yang diikuti. Hasil terbaik Subhan adalah finis keempat di Spanyol.