TEMPO.CO, Jakarta - Quarterback klub NFL Tampa Bay Buccaneers, Tom Brady, mengumumkan rencana pensiunnya pada Selasa. Ia akan meninggalkan karier gemilang yang membuatnya dipandang sebagai pemain terhebat sepanjang masa dalam NFL (sepak bola Amerika) dengan memenangi rekor tujuh gelar Super Bowl.
Brady, yang kini berusia 44 tahun, menghabiskan 20 musim dengan tim New England Patriots, memenangi enam titel Super Bowl, sebelum pindah ke Tampa Bay dan membawa Bucs memenangi final kejuaraan American football tahun lalu, demikian Reuters.
"Saya selalu yakin olahraga football adalah soal mengerahkan segalanya, bila komitmen 100 persen kompetitif tidak ada di sana, Anda tidak akan sukses, dan kesuksesan adalah hal yang saya sangat sukai dari permainan kami ini," cuit Brady di Twitter.
"Terdapat tantangan fisik, mental, dan emosional setiap hari dan itu telah memungkinkan saya memaksimalkan potensi tertinggi saya dan saya telah mencoba yang terbaik dalam 22 tahun terakhir. Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan di lapangan atau di kehidupan."
"Sulit bagi saya menulis ini, tapi ini dia: saya tidak akan membuat komitmen kompetitif itu lagi. Saya telah mencintai karier saya di NFL, dan sekarang saatnya untuk memfokuskan waktu dan energi saya ke hal-hal lain yang membutuhkan perhatian saya."
Keputusan Brady itu datang setelah satu musim yang dominan di mana ia memimpin catatan touchdown pass dan passing yards. Dia bisa saja memenangi gelar pemain terbaik liga untuk keempat kalinya, yang bakal membuatnya sebagai pemain tertua yang meraih gelar tersebut.
Di pertandingan terakhirnya, Brady membawa Buccaneers mengejar defisit 3-27 di paruh kedua pertandingan melawan Los Angeles Rams namun timnya akhirnya tereliminasi dari playoff karena field goal detik-detik terakhir.
Berasal dari California Utara, Brady tampil 10 kali di final Super Bowls, di mana ia memenangi penghargaan pemain terbaik (MVP) pertandingan sebanyak lima kali.
Menanggapi sejumlah laporan dalam beberapa pekan terakhir soal masa depannya, Brady akhirnya membenarkan putusannya untuk pensiun.
"Saya telah banyak melakukan refleksi pada pekan lalu dan telah bertanya kepada diri saya sendiri pertanyaan-pertanyaan sulit," kata dia.
"Dan saya sangat bangga atas apa yang telah kami raih. Rekan-rekan satu tim, pelatih, rekan-rekan kompetitior, dan fan saya layak mendapatkan saya 100 persen, tapi saat ini, hal terbaik adalah meninggalkan lapangan untuk generasi selanjutnya dari atlet-atlet berdedikasi dan berkomitmen."
Baca Juga: Kabar dari Shakedown MotoGP di Sepang
