TEMPO.CO, Jakarta - Juara dunia enam kali MotoGP Marc Marquez mengakui pemulihannya dari cedera mata pada akhir musim lalu lebih sulit apabila dibandingkan dengan cedera yang sama pada 2011. Pembalap Repsol Honda itu terpaksa melewatkan dua putaran terakhir tahun 2021 dan absen tiga bulan karena mengalami gegar otak dan masalah penglihatan ganda.
Marquez mengalami cedera yang sama pada musim dingin 2011 saat ia terjatuh saat akhir pekan Moto2 Malaysia. Matanya mengalami kerusakan akibat lontaran kerikil.
Marquez diizinkan untuk kembali ke motor MotoGP saat tes pramusim Februari lalu. Menurut dia, cedera lengan tangan sebelah kanan pada tahun 2020 membantunya dalam pemulihan cedera matanya. "Kali ini bagi saya, yang terakhir selalu lebih sulit karena saya tahu apa yang akan terjadi ke depan," kata Marquez dikutip dari Motorsport.
"Pertama kali pada tahun 2011, ketika saya bangun dan membuka mata, saya selalu bertanya apakah hari ini adalah yang lebih baik. Tapi kali ini, ketika dokter memberi tahu saya bahwa saya memiliki masalah yang sama, rasanya seperti deja vu dan kemudian saya menyerah untuk bertanya-tanya kapan saya akan lebih baik," ujar pembalap asal Spanyol tersebut.
Marquez meneruskan, "Saya menyerah dan tidak menentukan waktu pasti untuk kembali. Rasanya saya menyerah dan waktu akan menjawab semuanya. Tetapi, ketika penglihatan menjadi lebih baik, Anda mulai melihat bulan Februari dan balapan pertama semakin dekat, Anda mulai memiliki perasaan cemas."
Marquez pun melewati masa pemulihannya dengan sabar. Kini, ia bersiap untuk menghadapi seri perdana di Sirkuit Losail MotoGP Qatar akhir pekan ini. "Operasi ini memakan waktu tiga bulan dan pengalaman cedera sebelumnya di tangan kanan banyak membantu saya menghadapi cedera terakhir ini."
Fabio Quartararo waspadai empat pembalap Honda
Juara bertahan MotoGP Fabio Quartararo mengatakan bahwa tim pabrikan Honda menjadi tim yang mengambil langkah terbesar sejak MotoGP 2022. Ia melihat perkembangan signifikan tim Honda berdasarkan tes pramusim di Sirkuit Mandalika pada Februari lalu.
Menurut dia, permukaan trek yang kotor di Mandalika membuatnya lebih sulit untuk memprediksi siapa yang akan menjadi yang terkuat di seri pembuka musim MotoGP Qatar akhir pekan ini. "Jika Anda memeriksa semua pebalap Honda, kecepatannya luar biasa," kata Quartararo dikutip dari Crash.
Sang pembalap asal Prancis, Fabio Quartararo tak akan mengenakan nomor 1 pada motornya dan tetap memilih angka 20 yang sering dia gunakan. motogp.com
RC213V menduduki puncak catatan waktu di Mandalika. Pol Espargaro menjadi yang tercepat di dalam daftar pembalap pada hari terakhir tes MotoGP Mandalika. Adapun Takaaki Nakagami dan Alex Marquez dari LCR Honda berhasil membuat manuver yang hampir seimbang dengan tim pabrikannya.
“Bagi saya, Pol adalah yang tercepat atau cukup dekat. Marc super cepat, Alex juga super cepat, Taka membuat simulasi balapan yang sangat hebat. Jadi keempat pembalap Honda sangat cepat. Anda bisa melihat motornya bekerja dengan cara yang berbeda,” ujar pembalap asal Prancis tersebut.