TEMPO.CO, Jakarta - Petinju asal Malang, Hero Tito, berpulang pada Kamis, 3 Maret, lima hari setelah dipukul KO dalam pertarungan. Keluarga almarhum menyatakan ikhlas dengan kepergian petinju dengan nama asli Heru Purwanto tersebut.
Kakak kandung Hero Tito, Siswanto, mengatakan bahwa pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian petinju yang dikenal sabar, sopan dan suka berbagi tersebut.
"Orangnya sangat baik, sangat sopan dengan kakaknya, adik, termasuk orang tua. Ia juga sabar, disiplin," kata Siswanto, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat.
Siswanto menjelaskan, Hero Tito yang berusia 36 tahun tersebut sudah mengenal dunia tinju sejak berusia 11 tahun. Saat itu, Siswanto yang merupakan kakak Hero Tito memperkenalkan olahraga tersebut kepada adiknya itu.
Hero Tito. Antara/M Risyal Hidayat
Menurutnya, salah satu keinginan Hero Tito yang belum terwujud adalah menyelesaikan pembangunan rumah miliknya yang ada di Dusun Sindurejo, RT3/3 Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Ia terinspirasi dari saya, saat itu saya masih berlatih di Jaguar. Ia memiliki keinginan untuk menyelesaikan rumah dan mengejar target untuk bermain di Australia," katanya.
Hero Tito meninggal pada Kamis, 3 Maret 2022, pukul 16.45 WIB, setelah sempat menjalani perawatan selama lima hari di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta. Hero mengalami pembengkakan otak setelah laga melawan James Mokoginta.
Hero yang dijuluki The Lion itu berduel lawan Mokoginta di Holiwings Gatsu Club V, Jakarta, pada Minggu (27 Februari). Ia terkena pukulan telak pada ronde ketujuh untuk memperebutkan gelar lowong Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas ringan (61,2kg).
Hero kemudian dibawa ke rumah sakit dan dilaporkan mengalami koma selama lima hari di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading. Pada Kamis (3 Maret), Hero dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan dan kemudian jenazahnya dibawa ke Kabupaten Malang.
Sebelum dimakamkan, jenazah Hero disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka yang berada di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis. Jenazah petinju nasional itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, pada Jumat (4 Maret).
Hero Tito melakoni debut profesional sejak 28 Februari 2004 dan tercatat telah bertanding sebanyak 48 kali. Dari total pertandingan itu, 29 diantaranya dimenangkan oleh Hero, dua kali imbang dan 17 kali kalah.
Selanjutnya: Seperti apa sosok Hero Tito?