TEMPO.CO, Jakarta - Roy Keane tampaknya kecewa berat melihat penampilan Manchester United saat menghadapi Manchester City pada pekan ke-28 Liga Inggris di Etihad Stadium, Senin dinihari, 7 Maret 2022. Menurut mantan kapten Setan Merah tersebut, permainan Harry Maguire dan kolega di babak kedua memalukan dan tak membuat para pendukungnya terkesan.
Pertandingan berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Manchester City. Selain menang besar, City mampu memperlihatkan superioritasnya di depan tim asuhan Ralf Rangnick tersebut. Berdasarkan statistik pertandingan selama 90 menit, Manchester City memang tampil dominan dengan penguasaan bola 69 persen berbanding 31 persen.
"United menyerah. Dalam derby dan pertandingan apa pun, itu tidak bisa dimaafkan. Saya bisa memaafkan kesalahan, tetapi tidak mencoba berlari kembali, atau melakukan tekel untuk merebut bola. Ada pemain yang seharusnya tidak bermain untuk Manchester United lagi," kata dia dikutip dari Skysports seusai pertandingan.
"Tidak ada tempat persembunyian dalam olahraga di level tertinggi. Kita semua pernah kalah dalam pertandingan sepak bola, tetapi semua tergantung caranya. Anda pasti mengharapkan mereka bermain dengan sedikit bangga, tetapi itu adalah cerminan di mana tim berada saat ini," kata Keane.
"Jika Anda tidak bisa berlari kembali dan mempertaruhkan badan Anda saat bermain untuk Manchester United, itu memalukan. Orang-orang ini tampaknya lebih peduli tentang, "bagaimana penampilan saya, bagaimana rambut saya, apakah sepatu saya bagus. Anda harus meninggalkan ego saat bermain untuk Man Utd," ujar Keane yang menjadi kapten MU di masa kejayaan pelatih Sir Alex Ferguson.
Para pemain Manchester City merayakan gol Kevin de Bruyne ke gawang Manchester United di Etihad Stadium, Senin dinihari, 7 Maret 2022. Doc. Twitter @premierleague.
Kekecewaan juga datang dari mantan pemain Man Utd yang kini menjadi komentator sepak bola, Gary Neville. Pada 25 menit terakhir pertandingan, ia melihat para pemain Man Utd tidak lagi bersemangat. "Mereka (para pemain) hanya berjalan di sekitar lapangan," ujar dia.
“Setelah gol ketiga, City memiliki 92 persen penguasaan bola. Itu belum pernah terjadi sebelumnya, itu tidak pernah terdengar dan tidak bisa dimaafkan. Itu tidak cukup bagus," kata ujar laki-laki 47 tahun tersebut.
“Selama tiga bulan terakhir, United berusaha menutupi semua kekurangannya. Hanya dua tim yang mereka lawan di delapan besar, Manchester City dan Wolves. Mereka telah melakukannya dan ada beberapa pertandingan sulit yang akan datang. Keadaan ruang ganti mungkin tidak rusak tetapi Anda bisa tahu ketika keadaan semakin sulit dan banyak dari mereka hilang," ucap Gary Neville.
Ryan Giggs dan Gary Neville.(manchestereveningnews.co.uk)