Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Desta dan Abdel Turut Populerkan Tenis Meja, Begini Sejarah Permainan ini

Reporter

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bermain tenis meja dengan atlet saat mengunjungi Pelatnas atlet Asian Para Games 2018 di Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu, 15 September 2018. Presiden meninjau pelatnas bulu tangkis dan tenis meja yang dipusatkan di Hartono Trade Center, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. ANTARA
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bermain tenis meja dengan atlet saat mengunjungi Pelatnas atlet Asian Para Games 2018 di Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu, 15 September 2018. Presiden meninjau pelatnas bulu tangkis dan tenis meja yang dipusatkan di Hartono Trade Center, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 6 Februari 2022, terjadi duel tenis meja antara dua komedian Tanah Air, yaitu Abdel Achrian dan Dedy Mahendra Desta. Keduanya menyajikan pertandingan yang serius, tetapi juga fun karena diselingi gimmick oleh keduanya. Bahkan, pertandingan yang disiarkan langsung melalui YouTube ini disaksikan oleh 260.000 penonton. Hasil akhir dari pertandingan keduanya dimenangi oleh Abdel yang menang dengan skor 1-4 atas Desta pada pertandingan tersebut.

Selepas pertandingan Desta lawan Abdel itu, perbincangan mengenai tenis meja ramai dibahas dan banyak masyarakat yang menyemarakan kembali tenis meja karena tenis meja bagi banyak orang adalah permainan rakyat.

Namun, tahukah Anda sejarah di balik tenis meja?

Menurut tulisan Larry Hodges dalam Table Tennis: Steps to Success dan juga laman About, tenis meja pada awalnya bermula dari Inggris sekitar abad ke-19. Saat itu, tenis meja dimainkan oleh orang-orang kelas atas sebagai permainan dalam ruang dan dilakukan setelah makan malam.

Saat itu, permainan tenis meja atau kerap disebut pingpong dilakukan secara sederhana dengan menggunakan meja makan sebagai arena atau lapangan, sebaris buku sebagai net, dan buku atau kulit binatang yang berfungsi sebagai alat pukul bola.

Permainan tenis meja berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Bola yang awalnya terbuat dari karet berubah menjadi bola yang terbuat dari seluloid. Kemudian, alat pukul yang awalnya menggunakan buku atau kulit binatang berubah menjadi kayu yang dilapisi dengan sebuah karet.

Selanjutnya, di tahun 1926 organisasi tenis meja internasional dibentuk oleh perwakilan pemain tenis meja dari beberapa negara, seprti Inggris, Jerman, dan Hongaria. Saat ini, organisasi tersebut dikenal dengan nama International Table Tennis Federation (ITTF).

Di tahun yang sama, tenis meja dipertandingkan secara internasional di London. Walaupun sudah ada sejak lama, tenis meja baru masuk sebagai cabang olahraga dalam ajang Olimpiade pada 1988.

Setelah masuk sebagai cabang olaharaga dalam ajang Olimpiade, tenis meja menjadi salah satu olaharga yang favorit untuk dimainkan, termasuk oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, tidak jarang Anda bisa menjumpai lapangan tenis meja di setiap balai warga bahkan di sudut-sudut perkantoran.

EIBEN HEIZIER

Baca: Sebetulnya Tenis Meja Bukan Pingpong, Begini Ceritanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kepala Kepolisian London Minta Maaf pada LGBT, Ini Sebabnya

3 jam lalu

Para peserta mengikuti Pride London Parade tahunan yang menyoroti isu-isu komunitas gay, lesbian dan transgender, di London, Inggris 25 Juni 2016. REUTERS/Peter Nicholls -
Kepala Kepolisian London Minta Maaf pada LGBT, Ini Sebabnya

Kepala Polisi Metropolitan London meminta maaf kepada komunitas LGBT+ atas kegagalan di masa lalu.


Turunkan Risiko Diabetes dengan Aktivitas Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Turunkan Risiko Diabetes dengan Aktivitas Berikut

Beberapa penelitian telah menunjukkan aktivitas fisik dapat membantu mengelola diabetes secara efektif. Berikut yang bisa dilakukan.


Manfaat Olahraga Sore Hari bagi Penderita Diabetes Tipe 2

3 hari lalu

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga (Sumber: freepik)
Manfaat Olahraga Sore Hari bagi Penderita Diabetes Tipe 2

Olahraga pada sore hari diklaim dapat membantu mengontrol kadar gula darah lebih baik dibanding waktu lain pada penderita diabetes tipe 2.


Klasemen Perolehan Medali ASEAN Para Games 2023 Minggu 4 Juni: Indonesia Masih di Peringkat Pertama

3 hari lalu

Defile Kontingen Indonesia saat pembukaan ASEAN Para Games 2023  di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu, 3 Juni 2023. Indonesia menurunkan 268 atlet untuk berlaga di 12 cabang olahraga pada ajang ASEAN Para Games 2023 Kamboja. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Klasemen Perolehan Medali ASEAN Para Games 2023 Minggu 4 Juni: Indonesia Masih di Peringkat Pertama

Indonesia berhasil menduduki peringkat pertama klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2023 Kamboja, Minggu, 4 Juni 2023.


Raffi Ahmad Kembali Tantang Desta di 'Lagi-Lagi Tenis' yang Juga Hadirkan Dikta, Luna Maya, Yayuk Basuki, dan Angelique Wijaya

4 hari lalu

Hasil tangkap layar Raffi Ahmad (kiri bawah) memegang trofi usai mengalahkan Deddy Mahendra Desta (kanan bawah) berfoto bersama hakim garis dan bellboy pada pertandingan olahraga Tiba-Tiba Tenis di Tennis Indoor, Jakarta, Minggu, 12 November 2022. (ANTARA/youtube.com/Vindes)
Raffi Ahmad Kembali Tantang Desta di 'Lagi-Lagi Tenis' yang Juga Hadirkan Dikta, Luna Maya, Yayuk Basuki, dan Angelique Wijaya

Setelah memenangi "Tiba-Tiba Tenis" pada tahun lalu, Raffi Ahmad kembali menantang Desta dalam ajang olahraga berbalut hiburan "Lagi-Lagi Tenis".


6 Olahraga yang Paling Banyak Membakar Kalori

5 hari lalu

ilustrasi renang (pixabay.com)
6 Olahraga yang Paling Banyak Membakar Kalori

Berlari dan joging sering disarankan untuk menurunkan berat badan, tapi itu bukan cara paling cepat membakar kalori.


5 Olahraga yang Tak Dianjurkan untuk Pemilik Masalah Lutut

6 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
5 Olahraga yang Tak Dianjurkan untuk Pemilik Masalah Lutut

Pemilik masalah lutut, hindari aktivitas yang membebani lutut. Jadi jika Anda melihatnya bengkak atau nyeri, jangan pilih olahraga berikut.


11 Olahraga yang Mudah untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok buat Pemula

6 hari lalu

Ilustrasi gerakan pilates kickout. Supplied
11 Olahraga yang Mudah untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok buat Pemula

Olahraga ini mudah dilakukan jika ingin menurunkan berat badan, cocok bagi pemula. Bisa dimulai sekarang di rumah tanpa menggunakan alat berat.


Bagus untuk Pasien Diabetes Tipe 2, Olahraga di Sore Hari Bantu Turunkan Gula Darah

6 hari lalu

Ilustrasi wanita melakukan olahraga latihan barre. Freepik.com
Bagus untuk Pasien Diabetes Tipe 2, Olahraga di Sore Hari Bantu Turunkan Gula Darah

Melakukan olahraga menjadi salah satu faktor untuk hidup sehat. Studi menyebutkan olahraga pada sore hari bantu turunkan gula darah.


Pemeran Doctor Strange Diteror Tak Bisa Apa-apa, Ini Filmografi Benedict Cumberbatch

7 hari lalu

Benedict Cumberbatch dalam film Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Foto: Instagram/@doctorstrangeofficial
Pemeran Doctor Strange Diteror Tak Bisa Apa-apa, Ini Filmografi Benedict Cumberbatch

Musibah dialami pemeran Doctor Strange, Benedict Cumberbatch dan keluarganya. Mereka diteror seseorang akhir bulan lalu.