TEMPO Interaktif, BANDUNG:- Provinsi Jawa Barat akhirnya memiliki sekolah atletik menyusul selesainya lintasan atlektik berstandar internasional yang baru saja diresmikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung. Sekolah itu ditujukan untuk mendidik kader-kader baru di bidang atletik. "Sudah ada 40 orang siswanya, kebanyakan siswa SD" kata Yoyo S. Adiredja, pengagas sekolah itu.
Sekolah ini akan memanfaatkan fasilitas di stadion Tri Lomba Juang, GOR Padjajaran. Saat ini, menurut Yoyo, tengah disusun yayasan untuk menaungi sekolah itu agar bisa mengaet sponsor. "Grand openingnya nanti pada 15 Februari saat ada kejuaraan atletik nasional disini" kata Yoyo.
Menurut Yoyo, saat ini gerak motorik anak-anak terbatas karena minimnya fasilitas bermain di kota yang padat dengan bangunan. Sekolah itu, , menggunakan konsep seperti permainan. Tetapi, lanjutnya, instruktur yang disiapkan menyelipkan teori-teori atletik. “Biar mereka enjoy, dan mereka melakukan gerakan yang benar sejak kecil,” katanya.
Stadion Tri Lomba Juang di Jalan Pajajaran Bandung mendapat tambahan fasilitas lintasan sintetik berstandar internasional untuk menggelar pertandingan atletik. “Dengan ini Jawa Barat menjadi daerah ke 9 di Indonesia yang memiliki lintasan atletik,” kata Ketua KONI Jawa Barat AM Ruslan.
Pengunaan lintasan atletik berbahan lapisan karet itu diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Para pelajar yang berlaga dalam Keujuaran Atletik Pelajar Jawa Barat yang diikuti sejumlah pelajar dari provinsi tetangga, seperti DKI Jakarta, Sumatera Barat, serta Banten; menjadi penggunanya pertama kali.
Penambahan fasilitas itu pada Stadion Atletik di tempat itu, berikut perbaikan pada tribun penonton, pagar, serta ruang ganti menghabiskan dana Rp 7,8 miliar. Anggarannya diambil dari APBD Provinsi tahun 2007. Pembangunannya sendiri memakan waktu hampir lima bulan sejak Agustus 2008 lalu.
Ruslan mengatakan, dengan penambahan fasilitas itu, pihaknya berharap atlet Jawa Barat akan kembali dapat bersaing di kancah nasional di cabang olahraga itu. Mengulang sejarah atlet atletik asal provinsi itu seperti Jeffrey Matahelemual yang sempat memegang sejumlah rekor nasional pada era 70-an.
Jeffrey yang hadir dalam peresmian itu mengatakan, dengan lintasan atletik dari bahan sintetik ini, atlet bisa memperbaiki rekornya. Dengan lintasan dari bahan sintetik itu, daya cengkram paku sepatu atlet lebih kuat menghunjam. “Lari di situ waktunya lebih baik dibandingkan lari di gravel (lapangan tanah),” katanya.
AHMAD FIKRI