TEMPO.CO, Jakarta - Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti menandai debut di SEA Games Vietnam dengan hasil positif. Pasangan baru ganda putri Indonesia tersebut berhasil mempersembahkan medali emas nomor perorangan usai mengalahkan pasangan Thailand, Benyapa Aimsaard / Nuntakarn Aimsaard.
Mereka sukses mengalahkan Aimsaard bersaudara tersebut lewat kemenangan straight game dengan skor 21-17, 21-14. Usai meraih gelar perdana sebagai pasangan, Apriyani / Fadia punya misi baru.
Pelatih ganda putri, Eng Hian, memberi target keduanya untuk meraih poin demi memperbaiki peringkat dunia. "Apri / Fadia sudah bisa turun di turnamen level Super 500 ke atas karena kami menggunakan poin nasional Apri, ranking Fadia juga cukup tinggi," ujar Eng Hian dikutip dari Djarum Badminton.
"Fadia berada di 30 besar, Apri di 10 besar. Jadi poin nasional mereka cukup masuk untuk turnamen bulu tangkis level 500 ke atas," tutur pelatih yang sukses membantu Apriyani, bersama Greysia Polii, meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Untuk memperbaiki peringkat dunia, pasangan Apriyani / Fadia akan turun dalam turnamen-turnamen bulu tangkis guna mendulang poin. "Nanti, kami akan mengikuti turnamen back-to-back enam sampai tujuh turnamen agar mereka punya ranking dunia yang tinggi," kata Eng Hian.
Apriyani / Siti Fadia sejatinya sudah dijadwalkan melakoni debut di German Open 2022 pada Maret lalu. Namun, rencana tersebut tertunda karena cedera betis yang dialami Apriyani saat tampil di All England bersama Greysia Polii. Ganda putri anyar tersebut juga kembali gagal debut di Swiss Open dan Korea Open 2022. Namun, saat itu, Apriyani masih harus menjalani pemulihan.
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Siti Fadia Silva Ramadhanti (kiri) dan Apriyani Rahayu (kanan) berselebrasi usai mengalahkan ganda putri Thailand Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard pada final bulu tangkis ganda putri SEA Games 2021 Vietnam di Bac Giang Gymnasium, Vietnam, Ahad, 22 Mei 2022. ANTARA/Zabur Karuru
Baca juga : Viral, Curhat Gregoria Mariska Tunjung Soal Karier yang Stagnan