TEMPO.CO, Jakarta - Sejak MotoGP Italia dimulai pada Jumat pekan lalu, Joan Mir sudah menduga bahwa motornya tidak akan cukup kuat menyelesaikan 23 putaran saat balapan. Keresahan tersebut terbukti karena Mir gagal menyelesaikan balapan di Sirkuit Mugello, Italia, Ahad lalu.
Pembalap Spanyol tersebut menjelaskan bahwa motor Suzuki GSX-RR miliknya tampil mengecewakan sepanjang balapan. "Perasaan yang saya alami akhir pekan ini tidak normal. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak lagi bisa mengulang kecepatan di tikungan seperti tahun lalu," kata Mir dilansir dari Speedweek.
"Kami harus segera mengambil langkah besar untuk dapat melakukan banyak hal. Sebelum berjuang untuk memperbaiki peringkat, saya lebih baik di rumah saja dulu," ujar Mir menambahkan.
Juara dunia MotoGP 2020 menyebut bahwa motor Suzuki tahun ini memiliki dua kelemahan utama. "Kondisi saat akan masuk tikungan dan sistem pengereman adalah masalah bagi kami. Kecepatan di tikungan panjang sangat rendah. Padahal, dulu, di sanalah kekuatan terbesar kami," kata dia.
Mir mengaku heran karena performa tunggangannya turun drastis padahal tidak banyak perubahan spesifikasi motor untuk MotoGP 2022. Suzuki, menurut dia, justru tampil jeblok di lintasan yang sebelumnya menjadi kekuatan dan sumber pundi-pundi poin mereka, termasuk di Mugello.
"Sebenarnya, motor kami saat ini tidak terlalu berbeda dari tahun lalu. Rasanya agak aneh ketika kami justru jeblok di lintasan yang dulunya sangat cocok buat kami. Misalnya, di Qatar atau Mugello. Hal aneh juga terjadi di ban depan ketika tampil di Portimao. Ada hal yang salah di sini," kata Mir.
Ducati Cari Rekan Baru untuk Bagnaia
Ducati berhasil mengamankan Francesco Bagnaia dalam daftar pembalapnya setelah meneken kontrak baru berdurasi dua tahun pada Februari lalu. Dengan telah terisinya satu kursi pembalap musim depan, Ducati mencari rekan duet untuk pembalap asal Italia tersebut.
Jack Miller tentu berada di barisan terdepan. Pembalap asal Australia tersebut adalah pembalap yang mendampingi Bagnaia di tim pabrikan Ducati dalam dua musim terakhir. Namun, posisi Miller tak sepenuhnya aman. Performa yang angin-anginan membuat dirinya rawan terdepak dari Skuad Borgo Panigale.
Meski telah meraih dua podium, Miller telah dua kali gagal finis pada musim ini. Ia juga dua kali finis di luar sepuluh besar, termasuk pada MotoGP Italia akhir pekan lalu. Situasi tersebut membuat Ducati mulai memikirkan alternatif lain. Jorge Martin dan Enea Bastianini pun menjadi kandidat terkuat.
"Kami akan segera membuat keputusan tersebut," ujar bos Ducati, Paolo Ciabatti, dikutip dari GP One. "Di musim panas nanti, setelah melakoni beberapa GP lagi, kami akan mengumumkan pilihan kami. Kami percaya pilihan itu adalah yang terbaik untuk Ducati."
Saat ini, ada delapan motor Ducati yang beraksi di lintasan. Artinya, mereka punya banyak alternatif jika ingin mencari sosok pengganti berpengalaman di atas motor Desmosedici. Selain Jorge, Enea, dan Miller, masih ada Marco Bezzecchi dan Luca Marini, pembalap Mooney VR46 Racing Team, yang berpeluang mendapat promosi ke tim pabrikan.
Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, memacu motornya dalam balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Scarperia e San Piero, Italia, Ahad, 29 Mei 2022. REUTERS/Ciro De Luca
"Bezzecchi adalah rookie paling kompetitif. Tidak semua pembalap mampu mengamankan posisi kelima setelah sempat kehilangan posisi terdepan. Bezzecchi dan Marini jelas merupakan pembalap kejutan dengan apa yang mereka tunjukkan di paruh pertama balapan," ujar Ciabatti.