TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis Anthony Sinisuka Ginting menanggapi soal penampilan tunggal putra yang tengah menjadi sorotan. Usai kegagalan mempertahankan trofi Piala Thomas 2022, sektor tunggal putra Indonesia menjadi perhatian publik. Indonesia kalah saat menghadapi India di final Piala Thomas.
Selain itu, sektor tunggal putra Indonesia juga gagal memenuhi ekspetasi dalam gelaran SEA Games 2021 di Vietnam. Ditargetkan membawa pulang medali emas, atlet tunggal putra Indonesia malah pulang tanpa satu pun medali dari nomor perorangan. Kritik pun datang dari legenda bulu tangkis, seperti Rudy Hartono dan Taufik Hidayat.
Anthony Ginting mengatakan tak memungkiri dalam beberapa waktu terakhir sektor tunggal putra mengalami penurunan. Meski demikian, atlet kelahiran Cimahi itu berharap kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh dirinya dan rekan-rekannya untuk lebih optimal berlatih dan memperbaiki motivasi.
"Pasti ada masanya. Kalau saya pribadi, kami selalu mempersiapkan yang terbaik dalam latihan dan lain sebagainya," kata Anthony, Senin, 31 Mei 2022. "Cuma mungkin di masa yang sekarang harus lebih harus dicermati lagi. Dari hasil yang kemarin, faktanya kami memang kurang bisa memenuhi target pribadi dan PBSI."
Anthony menilai saat ini para pemain dituntut untuk harus bekerja keras lagi. "Jangan menjadikan ini alasan buat down dan coba buat comeback dan nikmatin lagi prosesnya juga," tuturnya.
Ia berpesan untuk dirinya dan juga rekan-rekannya yang akan berlaga di Indonesia Masters 2022 untuk lebih semangat lagi menghadapi laga-laga berikutnya. Pemain berusia 25 tahun ini menyatakan persaingan tunggal putra di level dunia kini makin merata.
Hal itu, menurut dia, menjadi salah satu faktor yang membuat pemain Indonesia sedikit kesulitan di beberapa pertandingan. Anthony menuturkan posisi rangking dunia tidak menjamin bisa meraih kemenangan dalam suatu turnamen.
"Persaingan di tunggal putra cukup ketat dan merata semua. Apalagi di tunggal putra sendiri dari negara Eropa seperti Prancis sekalipun sudah banyak mulai bermunculan pemain baru yang muda-muda juga," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyatakan salah satu cara agar tidak makin tertinggal dengan negara lainnya adalah dengan terus meningkatkan kemampuan, baik fisik, teknik, maupun mental. Satu hal yang bisa menjadi perhatian, kata dia, adalah menyiapkan diri sendiri.
"Jadi coba untuk improve diri sendiri dulu dari segi teknik maupun fisik dan juga mental pastinya. "Apalagi kalau kami ketemu pemain-pemain muda pastinya mereka lebih main nothing to lose, gak peduli menang kalah. Jadi kita harus lebih perhatikan di hal itu," tutur Anthony menjelang Indonesia Masters 2022.
Baca: Indonesia Masters 2022: PBSI Turunkan 26 Wakil, Ada Kevin / Marcus