TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Greysia Polii amat dikenal oleh para pecinta bulu tangkis. Jumat, 3 Juni 2022 pemain berusia 34 tahun ini akhirnya memutuskan mengambil jalan pensiun. Secara resmi, acara perpisahan Greysia dengan dunia bulu tangkis akan dilakukan pada turnamen Indonesia Masters 2022 pada 12 Juni di Istora Senayan, Jakarta.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pengurus PBSI baik yang sekarang dan sebelum-sebelumnya. Dan juga pelatih-pelatih saya, intinya kepada semua yang telah membuat saya mengeluarkan kemampuan terbaik saya," kata Greysia yang bergabung bersama Pelatnas bulu tangkis selama 19 tahun.
Deretan prestasi sudah berhasil dia raih. Greysia sukses meraih puncak prestasinya pada Olimpiade Tokyo 2020 saat merebut medali emas bersama Apriyani Rahayu. Berikut rekam jejak dan rangkuman prestasi Greysia Polii sepanjang karirnya membela Indonesia di berbagai turnamen internasional.
Berprestasi sejak muda
Greysia Polii lahir pada 11 Agustus 1987 di Jakarta. Ia menghabiskan waktunya di Manado selepas sang ayah meninggal.
Ketertarikan pada dunia bulu tangkis ditularkan dari kakaknya. Ia juga mengagumi sosok Deyana Lomban dan Susy Susanti hingga legenda Cina bernama Zhang Ning.
Pada 1995, Greysia kembali ke Jakarta dan bergabung dengan klub Jaya Raya Jakarta dan mulai diplot sebagai pemain ganda oleh Retno Kustijah yang berstatus sebagai pelatih. Debut Greysia untuk timnas terjadi pada 2003, saat masih berusia 16 tahun. Partner pertamanya adalah Heni Budiman.
Bersama partner profesional pertamanya itu, Greysia melaju hingga babak semifinal Malaysia Satellite 2003. Mereka juga berhasil jadi juara nasional pada tahun yang sama.
Setelah itu, Greysia sempat bergonta-ganti pasangan. Namun ada satu yang tetap, yakni prestasinya yang tak pernah surut.
Gonta-ganti tandem
Sepanjang kariernya, Greysia pernah dipasangkan dengan banyak pemain, baik sebagai ganda putri maupun ganda campuran. Pada nomor ganda putri, ia pernah dipasangkan dengan Mega Berlian Adhitya, Anggia Shitta Awanda, Pia Zebadiah Bernadet, Heni Budiman, dan Meiliana Jauhari.
Selain itu ada pula nama Nitya Krishinda Maheswari, Vita Marissa, Jo Novita, Liliyana Natsir, Rizki Amelia Pradipta, Rosyita Eka Putri Sari, dan Apriyani Rahayu.
Sedangkan di nomor ganda campuran, Greysia pernah dipasangkan dengan Tontowi Ahmad, Aji Basuki, Flandy Limpele, Muhammad Rijal, Rian Agung Saputro, dan Hendra Setiawan. Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Ahmad Yono Yusuf pun ikut masuk dalam daftar pasangan bermain Greysia di nomor ganda campuran.
Tak kurang dari enam gelar World Tour, tiga gelar BWF Superseries, dan lima gelar BWF Grand Prix pernah diraih Greysia dengan pasangan yang berbeda-beda.
Itu belum termasuk medali emas yang diraihnya di SEA Games Filipina 2019, Asian Games Incheon 2014, dan Olimpiade Tokyo 2020.
Gelar yang disebut terakhir teramat spesial. Tidak hanya diraih pada level tertinggi, tapi juga mencetak prestasi di nomor ganda putri. Sebelumnya, ganda putri merupakan satu-satunya nomor yang belum menyumbang medali emas untuk Indonesia di olimpiade.
Tak lepas dari kontroversi
Meski dikenal sebagai pemain berkarisma, Greysia tak lepas dari kontroversi. Salah satunya saat terseret dalam skandal yang terjadi di Olimpiade London 2012.