TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Rafael Nadal, Carlos Moya, menyebut kemenangan French Open 2022 akan membuat petenis asuhannya itu merengkuh pencapaian terbesar dalam kariernya, bahkan melampaui keberhasilannya menjuarai Australia Open tahun ini ketika dia memenangkan rekor Grand Slam ke-21.
Nadal yang tengah memburu gelar French Open ke-14 ditantang Casper Ruud dari Norwegia yang berusia 23 tahun. Ruud pernah berlatih di akademi Nadal dan merupakan petenis spesialis tanah liat paling sukses sejak 2020.
"Apa yang saya lihat di Australia tahun ini memang sudah melampaui apa pun. Tapi apa yang saya lihat di sini adalah melalui permainannya sendiri. Ini ukuran lain dari ketahanannya," kata Moya kepada Reuters.
"Saya kira akan menjadi pencapaian yang lebih besar jika menjuarai French Open hari ini ketimbang Australian Open," kata dia. "Sungguh istimewa jika dia juara. Menurut saya, yang ini adalah salah satu yang paling layak dipuji sepanjang kariernya."
Dalam final Australian Open Januari silam, Nadal yang berusia 36 pada Jumat, sempat tertinggal dua set sebelum mengalahkan Daniil Medvedev dan mengantongi gelar kedua di sana.
Beberapa bulan sebelumnya dia bahkan mempertimbangkan pensiun setelah masalah kaki yang selalu mengganggu sepanjang kariernya muncul kembali sehingga memaksanya absen dalam sebagian besar musim 2021 termasuk Wimbledon, Olimpiade dan US Open.
Dia masuk gelanggang Australia dengan kurang persiapan dan tidak dalam kondisi kesehatan terbaik setelah juga menderita Covid-19. Tapi Moya mengatakan justru di Paris keadaannya lebih berat lagi di mana Nadal membawa seorang dokter untuk melewati turnamen meskipun dibalut cedera kaki.
"Persiapan untuk Australia tak seberapa, dan di sini bahkan lebih lagi, tapi ini lapangan tanah liat," kata Moya. "Baiklah, itu memang agak sedikit perubahan. Hal-hal terjadi di sini yang mungkin menempatkan ini di atas Australia."
Nadal dipaksa bermain lima set oleh Felix Auger-Aliassime pada babak keempat dan membutuhkan empat set untuk menggulingkan pesaing utama Novak Djokovic dalam delapan besar.
Pada Jumat dia memimpin 7-6, 6-6 melawan Alexander Zverev sampai petenis Jerman itu mundur karena cedera pergelangan kaki. Moya yang pernah menjuarai French Open mengakui tidak tahu bagaimana pertandingan itu berakhir jika situasinya normal.
"Tentu saja dia bisa kehilangan dua game terakhir," kata Moya. "Entah bagaimana dia selamat."
Rafael Nadal akan tercatat sebagai petenis tertua yang memenangi French Open seandainya mampu mengalahkan petenis muda Casper Ruud dalam babak final turnamen Grand Slam di Roland Garros, Ahad ini. Petenis Spanyol ini juga akan memperpanjang rekor gelar Grand Slam milikinya menjadi 22 dengan 14 di antaranya didapat di French Open, 17 tahun lalu sejak kemenangannya dalam debutnya di Paris.
Baca Juga: Casper Ruud, Petenis Pertama Norwegia di Final Grand Slam French Open