TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti di Indonesia Masters 2022 terhenti di babak 16 besar. Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 9 Juni 2022, mereka kalah dari Rinov Rivaldy / Phita Haningtyas dengan dua gim langsung 21-16, 21-16.
Praveen, yang berstatus sebagai unggulan keempat, menilai bahwa Rinov / Phita mampu bermain lebih lepas pada babak 16 besar hingga memberi mereka tekanan di lapangan. Tak hanya datang dengan status unggulan, Praveen / Melati juga dijagokan memenangi laga karena memiliki jam terbang lebih tinggi.
Namun, hasil pertandingan berkata sebaliknya. Juara All England 2020 itu gagal keluar dari tekanan nyaris di sepanjang pertandingan. "Dari awal kami sudah coba yang terbaik dan memang di posisi mereka (Rinov/Phita) gak ada tekanan apapun. Jadi, mereka main selepas mungkin," kata dia.
"Kami dari awal, kalau boleh dibilang, enggak bisa keluar dari tekanan," ujar Praveen menambahkan.
Melati Daeva Oktavianti berpendapat senada. Ia merasa gagal memanfaatkan momentum saat poin-poin kritis di gim kedua. "Sama kayak Jordan, kami dari awal juga sudah ditekan. Mungkin telat buat mengembalikan keadaan di gim kedua," ujar Melati.
"Dari ketinggalan sampai unggul satu poin, harusnya kami bisa terus bermain seperti itu. Cuma karena terlambat, mereka (Rinov/Phita) tambah percaya diri," kata dia menambahkan.
Kemenangan ini tentunya menjadi modal penting bagi Rinov / Phita untuk terus melangkah lebih jauh di Indonesia Masters 2022. Bukan sekedar mengalahkan mantan senior di Pelatnas PBSI Cipayung, hasil ini jadi bukti kemauan Rinov / Phita untuk mengembalikkan kejayaan di sektor ganda campuran.
Sektor ganda campuran, yang kerap menjadi andalan bersama nomor ganda putra dalam beberapa kejuaraan terakhir, dinilai sedang mengalami penurunan prestasi. Terakhir kali, Rinov / Phita yang mampu menjadi juara turnamen BWF Spain Masters 2021.
Oleh karena itu, Praveen Jordan meminta kepada para junior di pelatnas untuk membuktikan bahwa sektor ganda campuran masih bisa diperhitungkan di ajang internasional. "Rinov / Phita, Adnan / Mychelle dan lainnya harus memang membuktikan karena sektor ini bisa dibilang agak menurun setelah 2016," ujarnya.
Baca juga : Indonesia Masters 2022: Saat Gemuruh Penonton Kembali Membahana di Istora