Keputusan ini dilakukan oleh asosiasi tenis Uni Emirat Arab yang kemudian disesalkan oleh banyak kalangan. Asosiasi Tenis wanita (WTA) merencanakan untuk melihat kembali turnamen ini di masa depan. “Peer hanya ingin bertanding dalam turnamen ini dan sangat disesalkan dengan keputusan panitia yang menolak hak dia,” ujar Larry Scott, CEO Turnamen WTA.
Menurut jurubicara sekaligus saudara Peer, Shlomi Peer, mengatakan bahwa petenis berusia 21 tahun ini telah mengajukan visa dan telah diyakinkan oleh panitia turnamen akan diijinkan masuk, sayangnya di saat-saat terakhir diputuskan ditolak.
Turnamen tenis Dubai akan diikuti sepuluh petenis peringkat dunia. “Semua pemain mendukung Shahar. Kami semua di sini adalah atlet dan ingin bemain tenis,” ujar Venus Williams. “Pemain seharusnya bersatu dan mendukung.”
Sementara juara Prancis Terbuka Ana Ivanovic menyatakan ketidaksukaannya. “Saya benar-benar tidak suka apabila olahraga dicampuradukkan dengan politik.”
Sebelumnya, Peer telah memecahkan halangan bermain di Timur Tengah, saat dia bisa tampil di Qatar, yang juga sebagai petenis Israel pertama yang bisa tampil di sini. Namun bulan lalu, Peer juga menghadapi masalah yang hampir sama, saat dia tampil di Selandia Baru, ketika itu dia banyak menerima protes karena Israel menyerang Gaza.
AP| NUR HARYANTO