TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Tim Monster Energy Yamaha MotoGP Massimo Meregalli merasa keputusan untuk menghukum Fabio Quartararo atas insiden kecelakaan yang melibatkan Aleix Espargaro di MotoGP Belanda, pada Ahad, 26 Juni 2022, tidak adil. Tidak hanya mengkritik keras karena hukuman yang dianggap terlalu berat, ia juga menilai keputusan pengawas balapan tidak konsisten.
Quartararo, juara dunia MotoGP 2021, harus menjalani hukuman long lap penalty di MotoGP Inggris pada Juli mendatang. Hukuman itu jatuh setelah FIM Stewards menilai Quartararo dianggap menabrak Espargaro lantaran memaksakan garis lintasan untuk menyalipnya. Ia gagal dan kemudian jatuh, menyebabkan kontak dengan Aleix dan memaksanya untuk melebar ke luar lintasan.
Espargaro turun dari posisi kedua ke posisi ke-15, sebelum bangkit ke posisi keempat pada akhir balapan. Quartararo kembali ke sirkuit dengan berada di posisi terakhir. Ia sempat masuk ke pit, sebelum jatuh untuk kedua kalinya.
Hasil balapan di Sirkuit Assen membuat pembalap asal Prancis kini unggul 21 poin dari rival terdekatnya, Aleix Espargaro di klasemen MotoGP. Seusai balapan, Quartararo menyambangi garasi milik tim Aprilia dan Espargaro. Di situ, ia mengakui telah melakukan kesalahan bodoh dan meminta maaf kepadanya. Namun, Meregalli merasa itu tak menjadi jawaban atas masalahnya.
Alih-alih mengomentari insiden kecelakaan Quartararo. Ia menyoroti bahwa tidak ada penalti yang dijatuhkan kepada pembalap LCR Honda asal Jepang, Takaaki Nakagami. Takaaki dianggap menjadi pemicu kecelakaan yang melibatkan sejumlah pembalap di Barcelona. Salah satu korbannya adalah pembalap Suzuki, Alex Rins.
“Kami melihat kecelakaan pertama Fabio sebagai insiden balapan dan merasa bahwa keputusan Race Direction untuk memberinya sanksi untuk balapan berikutnya tidak hanya keras mengingat dia tidak menjatuhkan siapa pun dan Aleix masih mencetak poin, tetapi juga tidak konsisten dengan insiden balapan yang telah kita lihat di GP sebelumnya yang dibiarkan begitu saja," ujar Meregalli.
Adapun kecelakaan kedua Fabio Quartararo diduga disebabkan oleh kerusakan pada sistem kontrol traksinya. Rekan setimnya, Franco Morbidelli, juga tersingkir dari balapan Ahad, 26 Juni 2022. “Kami akan menggunakan jeda ini untuk mencerna GP ini dan kembali siap bertarung di Silverstone dalam waktu satu bulan.”
CRASH
Baca juga : Klasemen MotoGP Usai Balapan di Belanda: Gagal Finis, Posisi Quartararo Belum Tergeser