TEMPO.CO, Jakarta - FIFA telah mengumumkan bahwa teknologi semiotomatis offside akan digunakan di Piala Dunia 2022 di Qatar. Teknologi ini dapat membantu wasit memutuskan dengan cepat dan akurat apakah terjadi pelanggaran offside saat pertandingan berlangsung.
Teknologi ini sebelumnya pernah diujicobakan di Piala Dunia Antarklub FIFA di Abu Dhabi awal tahun ini dan pada Piala Arab di Qatar Desember tahun lalu. Lalu, apa sebenarnya teknologi semiotomatis offside ini?
Mengutip dari unggahan di akun resmi Twitter @fifamedia, teknologi semiotomatis offside merupakan sistem yang memberikan peringatan offside otomatis ke tim ofisial pertandingan. Outputnya berupa Animasi 3D sehingga dapat disaksikan oleh penggemar di dalam stadion maupun pemirsa televisi. Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi Video Assistant Referee atau VAR di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan FIFA telah menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk lebih meningkatkan sistem VAR, termasuk penggunaan teknologi semiotomatis offside ini. Bekerja sama dengan Adidas dan berbagai mitra, dan khususnya dengan Kelompok Kerja untuk Keunggulan Inovasi dan penyedia teknologi, FIFA mengonfirmasi pada Jumat, 1 Juli 2022, bahwa sistem semiotomatis offside siap digunakan pada Piala Dunia 2022 di Qatar, seperti dilansir dari laman resmi FIFA.
Menukil dari Antara, teknologi semiotomatis offside menggunakan kamera yang ditempatkan secara strategis di sekitar stadion, serta chip dalam bola pertandingan. Menurut FIFA, teknologi ini akan sangat membantu mengurangi keputusan VAR terus menerus atas seruan offside dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengecek. “Kami sudah bekerja dengan penggunaan VAR yang lebih konsisten, khususnya mengenai garis intervensi,” kata Kepala Komite Wasit FIFA Pierluigi Collina, dalam jumpa pers yang dikutip Reuters, Jumat, 1 juli 2022.
Melansir dari fifa.com, untuk melacak bola serta 29 titik data dari setiap pemain individu, teknologi baru ini menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion. Kamera akan menangkap 50 kali gambar per detik, menghitung posisi pasti pemain di lapangan, serta mengumpulkan 29 titik data pemain, mencakup semua anggota badan dan ekstremitas yang relevan untuk melakukan offside.
Selain itu, Al Rihla, bola pertandingan resmi Adidas untuk Piala Dunia 2022, akan dipasang chip untuk mendeteksi insiden offside dengan sensor unit pengukuran inersia (IMU) Sensor ini diposisikan di tengah bola dan mengirimkan data ke ruang operasi video sebanyak 500 kali per detik, memungkinkan deteksi titik tendangan yang sangat tepat.
“Dengan menggabungkan data pelacakan tungkai dan bola serta menerapkan kecerdasan buatan, teknologi baru ini memberikan peringatan offside otomatis kepada ofisial pertandingan video di dalam ruang operasi video, setiap kali bola diterima oleh penyerang yang berada dalam posisi offside pada saat itu,” tulis laman FIFA
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: FIFA Uji Coba Teknologi Offside Semiotomatis di Piala Arab 2021
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.