Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isinbayeva Kembali Mencetak Rekor Lompat Galah  

image-gnews
ap|foto
ap|foto
Iklan
TEMPO Interaktif, Donetsk: Gravitasi bukan masalah yang membebani bagi Yelena Isinbayeva. Tubuhnya melayang melewati mistar hanya berjarak mata dengan hidung. Gemulai gerakannya sempat membuat angin berhembus menggoyangkan mistar, namun Isinbayeva berhasil mendarat mulus di matras empuk.
yelena
Sontak, semua penonton riuh bersorak dalam Stadion Donetsk, Isinbayeva bersalto dan berteriak kegirangan. Baru saja ratu lompat galah dunia ini memecahkan rekor dengan lompatan setinggi lima meter. Rekor sebelumnya yang dipegang sendiri adalah 4,95 meter, yang dibukukukan tahun lalu sebanyak enam kali. Artinya, atlet Rusia ini baru saja menorehkan sejarah rekor baru lebih tinggi lima centimeter.

Di kejuaraan dunia dalam ruangan di Donetsk, Ukraina, Selasa (17/2) lalu, peraih medali emas Olimpiade Athena dan Beijing ini menghentikan langkah Fabian Murer asal Brasil, yang mempunyai rekor 4,81 meter. Dalam penampilan keduanya, Isinbayeva sempat gagal melewati mistar setinggi 4,96 meter.

Namun, usaha ketiganya justru memutuskan untuk menaikkan satu centimeter dan berhasil melewati mistar setinggi 4,97 merer. Bisa jadi angka itu adalah angka keberuntungan Ishinbayeva. Pasalnya, lompatan ini menjadi pijakan rekor terbarunya, yakni lima meter.

“Ahh. Itu tahayul,” ujarnya. “Kami memutuskan untuk langsung mengambil 4,97, daripada membuang-buang waktu. Bukan karena angka yang tidak beruntung.”

Atlet kelahiran 3 Juni 1982 di Volgograd, Rusia, ini meminta akan menjajal mistar setinggi lima meter, yang akhirnya bisa dilewatinya. “Dalam pikiran kami pertama adalah bisa melewati 4,96 meter, setelah itu menjajal lima meter,” akunya. “Alasannya karena atmosfer di sini. Sangat kompetitif dan banyak hubungan yang spesial bagi saya di sini.”

Rekor baru dunia ini belum menghentikan Isinbayeva. Dia merencanakan akan tampil dalam kompetisi musim dingin di Birmingham pekan depan dan kejuaraan internasional di Praha, 26 Februari.
yelena
Sukses Isinbayeva bukan kemarin sore dirintisnya. Latar belakangnya di cabang senam, terlihat sangat membantu meliukkan tubuh saat berada di puncak galah. Pelatih lompat galah Inggris Steve Ribbon mengatakan, kemampuan Isinbayeva dalam hal teknik sama bagusnya dengan atlet pria. “Hanya sedikit atlet lompat galah wanita mampu melakukan teknik seperti itu.”

Prestasi demi prestasi telah dirihnya. Setidaknya 23 rekor dunia telah dipegangya dalam cabang lompat galah, enam kali berturut-turut meraih medali emas di kejuaraan dunia, di dalam dan luar ruangan stadion. Sejak Olimpiade Athena 2004, dia telah masuk seleksi menjadi atlet tahunan 2004 dan 2005 oleh IAAF.

Cantik, berprestasi dan terkenal membuatnya menjadi pusat perhatian banyak orang. Isinbayeva mengakui, baginya menjadi bintang terkenal dalam dunia olahraga tidak mudah. “Orang tua saya khawatir dengan hal ini,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti halnya Maria Sharapova (atlet tenis), Isinbayeva mengaku menyukai daya tarik dunia olahraga sejak kecil. “Sebenarnya, dulu saya ingin selalu terlihat seperti gadis manis biasa. Saya tidak sependapat apakah kamu atet wanita atau gadis biasa. Hal yang terpenting adalah wanita membawa daya tarik dalam olahraga,” ujar Isinbayeva, yang pernah mengenyam sekolah menengah perawat dan teknik mesin tapi tidak kelar.

Isinbayeva saat ini sedang mengejar gelar master setelah meraih gelar sarjana di Akademi Volgograd, jurusan Pendidikan Jasmani. Secara formal, atlet dunia ini masih menjabat sebagai perwira dalam dinas militer Rusia. Pangkatnya tahun 2005 sudah letnan senior dan dalam website pribadinya, profesinya tertulis: Pelatih Fisik.

Saat usia antara 5-15 tahun, Isinbayeva mengenal olahraga dari cabang senam, yang ditekuni di desanya di Volgograd. Dia kemudian meninggalkan olahraga itu karena mulai beranjak dewasa serta menyadari bahwa pstur tubuhnya terlalu tinggi untuk cabang senam.

Pada tahun 1999, hasil latihan di cabang barunya mulai menunjukkan hasil. Dia memenangkan lomba lompat galah dalam World Youth Games di Bydgoszch, Polandia, saat dia memecahkan rekor 4,10 meter. Selanjutya di kejuaraan dunia junior tahun 2000, dia mulus melewati mistar setinggi4,20 meter dan pemegang rekor dunia untuk junor.
yelena
Isinbayeva terlahir dalam keluarga sederhana dan selalu ingat bagaimana orang tuanya harus mengeluarkan banyak biaya untuk awal karirnya. Bapaknya, Gadzhi Gadzhiyevich Isinbayev, adalah tukang pipa air dan berasal dari etnik minoritas Tabasarans yang kebanyakan tinggal di Dagestan. Sedangkan Ibunya, hanya asisten penjualan, dari etnis Rusia. Saudara Isinbayeva hanya satu, yaitu adiknya yang bernama Inna.

Setinggi-tinggi Yelena Isinbayeva melompat pasti akan jatuh juga. Namun, rekor Isinbayeva belum pernah jatuh ke atlet lain. Cantik, muda, berprestasi, dan terkenal, kurang apalagi?


IAAF| SPETERSBURG TIMES| NBCOOLYMPICS| NUR HARYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan) menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 Palembang Muddai Madang (kiri) saat pawai obor api Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Agustus 2018. ANTARA
Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.


Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Alex Noerdin, Gubernur Sumatra Selatan (Reza Sumantri/Tempo)
Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora


ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

Atlet angkat besi Indonesia Irawan Eko Yuli berkompetisi di nomor 62 kg putra Grup A dalam Olimpiade London 2012, Senin (30/7). REUTERS/Dominic Ebenbichler
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan


ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. TEMPO/Aditia Noviansyah
ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8


ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ANTARA/Andika Wahyu
ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.


ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

Lifter Jawa Barat Deni melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 68 kg angkat besi putra PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung,  Jabar, 21 September 2016. Deni berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Triyatno dari Kalimantan Timur dan perunggu diraih M. Denial dari Jambi. ANTARA FOTO
ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.


ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

Eko Yuli Irawan, saat bertanding dalam kelas 62kg angkat besi Olimpiade Rio di Riocentro, Pavilion 2, Rio de Janeiro, Brasil, 8 Agustus 2016. AP/Mike Groll
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.