TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic memilih untuk menunjukkan sikap pasrah mengenai nasib di US Open 2022 hingga Australian Open 2023. Pada awal tahun ini, ia terpaksa absen dari Australian Open 2022 usai gagal mendapat izin tinggal di Negeri Kanguru karena tak memenuhi syarat vaksin Covid-19.
Alhasil, petenis Serbia tersebut dideportasi. Insiden itu pun membuat Djokovic bersikap lebih realistis mengenai peluang bertanding di US Open 2022 pada Agustus mendatang.
Amerika Serikat menerapkan peraturan ketat terhadap pendatang terkait status vaksinasi Covid-19 yang dimiliki. "Saya tidak akan terbang ke Amerika Serikat jika tidak mendapat izin. Kejadian di Australia sangat tidak menyenangkan," kata Djokovic dilansir dari Daily Mail.
"Orang-orang masih mengira bahwa saya terlalu memaksakan diri untuk tampil di Australia dan mencoba datang tanpa surat, izin, atau pengecualian," ujar petenis berusia 35 tahun tersebut.
"Hal tersebut hanya dapat dibuktikan di pengadilan. Jadi saya tidak akan mengunjungi negara yang saya tidak mendapat izin untuk memasukinya," kata Djokovic yang punya ambisi menyamai rekor Rafael Nadal sebagai pemilik 22 gelar Grand Slam.
Meskipun begitu, mantan petenis tunggal putra nomor satu dunia itu berharap kembali mendapat kesempatan untuk tampil lagi di Australian Open pada tahun depan. Walau terbentur kebijakan vaksin, Djokovic tetap berharap mendapat lebih banyak kesempatan tampil di ajang grand slam tahun ini maupun tahun 2023.
"Saya ingin kembali tampil di Australia (Australian Open 2023). Saya mencintai Australia. Saya meraih hasil Grand Slam terbaik di negara tersebut," ujar dia.
"Semoga saja saya bisa tampil di sana pada Januari karena saya ingin berada di sana dan juga New York (US Open 2022). Saya ingin bisa tampil di Amerika dan negara mana saja yang memungkinkan saya bermain (tanpa vaksin Covid-19)," kata Djokovic menambahkan.
Ia juga berharap semua pihak menghargai keputusannya untuk menolak vaksin Covid-19 sampai kapan pun. "Saya adalah seorang pemain tenis profesional. Saya tidak terjun ke dunia politik atau sejenisnya karena memang tidak tertarik," kata dia.
"Saya punya pendirian dan saya berpegang pada kebebasan memilih apa yang terbaik untuk diri sendiri. Saya menghormati siapa pun dan apa pun. Saya juga berharap orang lain demikian kepada saya. Jika saya mendapat izin tampil maka saya akan ke sana. Jika tidak, ya saya tidak akan bertanding di sana, karena itu bukan akhir dari dunia ini," ujar Novak Djokovic.
Baca juga : Novak Djokovic Tetap Masuk Daftar US Open 2022 Meski Menolak Suntik Vaksin Covid-19