Mei 2004. Air mata itu membasahi pipi Claudio Ranieri. Setelah sekitar empat tahun membesut Chelsea, Ranieri melakoni pertandingan terakhirnya saat Chelsea menghadapi Leeds United di Stamford Bridge. Meski sudah empat tahun berselang, Ranieri masih meninggalkan jejak di hati Frank Lampard.
Ranieri hampir empat tahun mengarsiteki Chelsea setelah ia menggantikan Gianluca Vialli pada 2000. Meski tidak membawa Chelsea meraih satu trofi pun, Ranieri mengantarkan Chelsea sampai ke semifinal Liga Champions pada 2004.
Dalam upaya membesarkan Chelsea, Ranieri sempat memboyong pemain seperti Lampard, William Gallas, dan Emmanuel Petit ke Stamford Bridge. Menyusul masuknya Roman Abramovich sebagai pemilik Chelsea, Ranieri menambah kekuatan Chelsea dengan menggaet Joe Cole, Damien Duff, Claude Makelele and Petr Cech.
Ranieri meninggalkan Chelsea pada musim panas 2004 ketika Abramovich kepincut Jose Mourinho. Meski prestasi Ranieri kurang cemerlang di Chelsea, para pemain Chelsea yang sempat dibesutnya masih menyukainya.
"Itu akan menjadi sesuatu yang spesial karena saya bisa bertemu Claudio lagi," ujar Lampard. "Saya menyukainya. Jika tidak karena Claudio, saya mungkin tidak akan berada di sini saat ini. Ia membawa saya ke klub ini, meningkatkan permainan saya, dan mengajarkan saya sisi lain dari permainan."
"Sebagai bocah dari West Ham, saya tidak tahu gaya permainan Eropa dan cara menikmati hidup saya. Ia membawa saya ke sini dan mengajarkan saya hal tersebut. Saya pun hanya bisa berterima kasih kepadanya karena ia membantu karier saya. Ia mengangkat John Terry sebagai kapten di usia yang muda. Ia juga memboyong Gallas serta Petr Cech," lanjut Lampard.
"Ia membawa kami ke semifinal Liga Champions dan ikut andil dalam prestasi yang akan dicapai Chelsea setelahnya. Tidak ada yang kecewa terhadapnya. Itu menunjukkan ia adalah orang yang baik. Saya sangat senang dengan apa yang telah ia lakukan di Juventus," tambah Lampard.
Ia sempat membesut Valencia dan Parma sebelum menukangi Juventus pada 2007. Sejak itu, Juventus dinilai kembali meroket.
Ranieri membawa tim berjuluk La Vecchia Signora atau Si Nyonya Tua ke Liga Champions di musim pertama setelah Juventus kembali ke Seri A Liga Italia. Juventus pun saat ini terus menempel Inter Milan di puncak klasemen sementara Liga Italia.
Juventus bakal menghadapi Chelsea yang baru dibesut Guus Hiddink. Pada pertandingan terakhir, Chelsea menang 0-1 di Aston Villa. "Itu memotivasi kami menjelang pertandingan melawan Juventus. Dan kami memang butuh itu," ujar Lampard.
Menanggapi pertandingan melawan bekas klubnya, Ranieri mengatakan, "Ketika seorang pelatih meninggalkan klub (Luiz Felipe Scolari), selalu ada keinginan dari klub untuk bangkit dan membuktikan bahwa kritik yang selama ini dilontarkan merupakan sesuatu yang salah. Mereka saat ini memiliki tempo yang berbeda. Kami sadar kami bakal menghadapi sebuah tank, salah satu calon kuat menuju final."
"Kendati demikian, kami akan menampilkan sepak bola gaya kami dengan rendah hati dan kepercayaan bahwa kami bisa tampil bagus," tambah Ranieri.
GUARDIAN| CHANNEL 4| KODRAT SETIAWAN