TEMPO.CO, Solo - Mental yang kuat menjadi modal utama bagi Rafli Ahnaf Shidqi untuk merebut medali emas di ajang ASEAN Para Games 2022. Rafli merupakan atlet para judo (blind judo) Indonesia yang berhasil menambah koleksi medali emas Indonesia pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Rafli termasuk pendatang baru di ASEAN Para Games 2022. Namun pria asal Jawa Barat ini mampu membuktikan prestasinya tak kalah dengan para seniornya yang telah lebih dulu mengikuti kompetisi olahraga berskala internasional bagi para penyandang disabilitas itu.
Bertanding di nomor J1 73 kilogram putra, Rafli berhasil menaklukkan dua lawannya. Mereka adalah Witthaya Wongphaet yang merupakan wakil dari Thailand dan Tran Viet Hung, wakil dari Vietnam.
Ditemui seusai bertanding, Rafli mengatakan keberhasilannya mendapatkan medali emas di ASEAN Para Games 2022 diraih setelah melalui proses latihan panjang yang diwarnai dengan kerja keras.
"Sebelum bertanding hari ini memang ada persiapan melalui latihan yang cukup panjang dan kerja keras yang sungguh-sungguh saya lakukan. Selain itu saya juga bertekad kuat untuk bisa membanggakan Indonesia, sehingga hasilnya bisa memberikan yang terbaik," kata Rafli seusai pertandingan yang digelar di Tirtonadi Convention Hall di Terminal Tirtonadi Solo, Selasa, 2 Agustus 2022.
Selain fisik yang terus digenjot, menurut Rafli, selama ini mentalnya juga digembleng agar dapat tampil maksimal dalam pertandingan itu.
"Mental yang kuat memang paling utama. Terus fisik juga selama ini digenjot. Proses latihan intensif sekitar delapan bulan, yaitu sejak Desember 2021," kata dia.
Untuk bisa memenangkan pertandingan, Rafli mengaku strategi yang diterapkan hanyalah berusaha untuk bermain maksimal dan selalu mengikuti instruksi dari pelatihnya. "Sejauh ini saya ikuti instruksi dari pelatih dan saya terapkan saat di matras (bertanding) dan hasilnya yang terbaik," tutur dia.
Selain Rafli yang mempersembahkan satu emas untuk Indonesia, atlet judo tunanetra Indonesia lainnya yang juga merebut medali emas dari ASEAN Para Games 2022 adalah Bayu Pangestu di nomor J2 60 kg putra. Bayu berhasil mengalahkan Herbin Nainggolan yang juga mewakili Indonesia, serta Nguyen Vuet Tu dari Vietnam.
Lalu ada Sahrul Sulaiman di nomor J2 73 kg putra. Sahrul mengalahkan lawannya Agung Gondolimo yang juga merupakan wakil dari Indonesia, serta Padilla dari Filipina. Dalam pertandingan judo tunanetra ini diterapkan sistem round robin.
Selain tiga emas, Indonesia juga mendapat dua medali perak yang diperoleh tim Blind Judo Putra Indonesia di nomor J1 60 kg Putra dan Men’s J2 73 kg. Dua medali perak itu diraih oleh Junaedi di nomor J1 60 kg putra dan Agung Gondolimo di nomor J2 73 kg putra.
Baca: Nur Ferry dan Putri Aulia, Suami Istri yang Raih Emas di ASEAN Para Games 2022
SEPTHIA RYANTHIE