TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Rusia pada Kamis menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara kepada bintang bola basket putri Amerika Serikat Brittney Griner karena terbukti bersalah dengan sengaja membawa kartrid vape yang mengandung ganja ke Rusia.
Griner yang dua kali meraih medali emas bola basket putri Olimpiade dan juara WNBA itu ditahan pada Februari lalu saat tiba di Rusia untuk bermain membela tim negara tersebut selama masa jeda WNBA.
Atlet berusia 31 tahun itu mengakui mempunyai kartrid vape yang mengandung minyak ganja namun dia menyatakan bahwa hal tersebut murni kekeliruan karena dia tidak sengaja mengemasnya.
Sebelum diputuskan bersalah, Griner sambil menangis memohon kepada hakim Rusia untuk tidak "mengakhiri hidupnya" dengan hukuman penjara yang kejam. Pengadilan juga memberikan sanksi denda 1 juta rubel atau 16.990 dolar AS (Rp 250 juta).
Pengacara Griner mengatakan mereka akan mengajukan banding atas putusan yang dinilai sangat tidak masuk akal itu. Tim pengacara menyampaikan bahwa pengadilan mengabaikan semua bukti yang ada serta pengakuan bersalah Griner.
"Dia (Griner) sangat marah, sangat stres. Dia hampir tidak dapat bicara," kata Maria Blagovolina, tim pengacara Griner.
Jaksa Rusia sebelumnya menuntut Griner agar dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara jika terbukti bersalah membawa obat-obatan terlarang ke negara itu, demikian dilaporkan Reuters.
Upaya Amerika Serikat
Sebelumnya, kondisi Brittney Griner bersama mantan marinir Paul Whelan yang juga ditahan di Rusia, menjadi perhatian serius Amerika Serikat.
Pada 28 Juli lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa mereka telah membuat "proposal penting" yang ditujukan kepada pemerintah Rusia guna memastikan pembebasan kedua orang itu.
Blinken mengatakan tawaran itu dibuat "beberapa pekan lalu" dan dia bermaksud membahasnya bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
CNN, seperti dilansir Reuters, melaporkan pemerintahan Biden pada Juni menawarkan pertukaran pedagang senjata Viktor Bout yang menjalani hukuman penjara 25 tahun di AS, dengan Griner dan Whelan.
Griner ditahan sejak pertengahan Februari karena didakwa membawa narkoba ke Rusia setelah barang bawaannya digeledah di bandara Moskow. Sementara Whelan ditangkap di sebuah hotel pada Desember 2018 dan didakwa melakukan kegiatan mata-mata.
Whelan, 52 tahun, sudah divonis dan dijatuhi hukuman 16 tahun penjara. Dia berada di negara itu untuk menghadiri pernikahan.
Griner, 31 tahun, dinyatakan Rusia sudah mengakui soal kepemilikan ganja. Tapi atlet basket itu menyatakan diminta menandatangani dokumen tanpa penjelasan apa pun dan penerjemah bahasa hanya menyampaikan sebagian dari tanggapan rincinya selama interogasi setelah dia ditangkap di bandara.
Baca Juga: Sahrul Sulaiman, Mantan Penjual Roti yang Bersinar di ASEAN Para Games 2022