TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan Cina, Zheng Si Wei / Huang Ya Qiong, mungkin menerapkan standar baru di sektor ganda campuran dengan torehan enam gelar BWF World Tour Super sepanjang 2022. Namun, sejumlah pasangan potensial muncul untuk mematahkan dominasi mereka di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis atau Kejuaraan Dunia BWF 2022.
Terbaru, wakil dari Eropa, pasangan Prancis Thom Gicquel dan Delphine Delrue berpotensi membuat kejutan di kejuaraan dunia. Mereka menjadi kekuatan baru ganda campuran Eropa di samping Marcus Ellis / Lauren Smith dari Inggris, Mathias Christiansen / Alexandra Boje dari Denmark, Robin Tabeling / Selena Piek dari Belanda dan Mark Lamsfuss / Isabel Lohau dari Jerman.
Selain Gicquel / Delrue, empat pasangan ganda campuran Eropa diprediksi bisa melaju jauh di Kejuaraan Dunia BWF 2022. Namun, Gicquel dan Delrue berhasil mencuri perhatian di perempat final Malaysia Open saat melawan Zheng / Huang. Mereka unggul 20-16 pada game pertama dan hampir menutup game kedua dengan kemenangan.
Namun, Zheng / Huang berhasil keluar dari tekanan dan menang lewat laga ketat pada dua game berikutnya dengan skor 25-23 dan 22-20. Menurut catatan BWF, ini menjadi salah satu pertandingan ganda campuran yang paling menarik tahun ini.
Sebelumnya, Zheng / Huang telah mengalahkan Gicquel / Delrue dengan skor 21-13 21-14 di final Indonesia Masters. Meski begitu, pasangan Prancis ini banyak mendapatkan pelajaran positif dari pertandingan tersebut. “Pasti ada banyak hal baik," kata Gicquel.
"Akan tetapi, menjadi tidak baik ketika Anda melakukan banyak kesalahan. Itu sangat menyebalkan jika terjadi ketika bermain di level tinggi. Hal baiknya adalah kami menyusahkan mereka. Lain kali kami akan menang,” kata dia menambahkan.
Secara keseluruhan, pasangan Prancis itu menjalani tahun yang luar biasa setelah mencapai lima perempat final dan menjadi runner-up di Kejuaraan Eropa dan Indonesia Masters. Dengan permainan cepat Gicquel di belakang dan permainan depan net Delrue, keduanya memiliki kesempatan untuk menjadi pasangan Prancis pertama yang meraih medali di Kejuaraan Dunia.
Pasangan nomor 21 dunia asal Belanda, Tabeling dan Piek juga menjalani musim yang menggembirakan. Mereka berhasil mencapai semifinal Kejuaraan Eropa dan perempat final berturut-turut pada dua turnamen di Malaysia. Selain merepotkan unggulan Jepang, Yuta Watanabe / Arisa Higashino di Indonesia Open, mereka mengalahkan juara dunia Dechapol Puavaranukroh / Sapsiree Taerattanachai di Malaysia.
“Melawan Watanabe dan Higashino, itu adalah pertandingan yang sangat bagus dan mengalahkan juara dunia memberi kami banyak kepercayaan diri. Ini menunjukkan kepada kamibahwa kami bisa bermain di antara yang terbaik. Kami telah melakukan itu sebelumnya, tetapi saya pikir kami memiliki sedikit periode buruk," ujar Tabeling.
"Di Indonesia, kami menunjukkan kepada kami bahwa kami dapat bersaing dengan yang terbaik meski kami tidak berhasil mengalahkan mereka (Watanabe/Higashino). Dalam beberapa minggu terakhir, kami telah menunjukkan bahwa kami benar-benar dapat bermain dengan pemain top. Kami juga lebih percaya diri sekarang,” ujar dia menambahkan.
Christiansen/Boje know they have a tough match ahead in the semifinals. Doc. BWF.
Pasangan nomor 13 dunia asal Denmark Christiansen dan Boje mencapai semifinal Malaysia Open dengan kemenangan atas Watanabe / Higashino, juara India Open Terry Hee / Tan Wei Han dan Tabeling / Piek. Mereka juga terbilang menjadi pasangan yang konsisten . Begitu juga Lamsfuss / Lohau yang berhasil memenangkan gelar di Swiss Open dan Kejuaraan Eropa.
Di Kejuaraan Dunia BWF, pasangan ganda campuran asal Eropa terakhir yang meraih medali di Kejuaraan Dunia adalah pasangan Inggris, Chris Adcock / Gabby Adcock. Itu pun sudah terjadi lima tahun lalu.
Baca juga : Kejuaraan Dunia BWF 2022: Tim Bulu Tangkis Indonesia Gelar Latihan Perdana di Jepang