Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Rexy Mainaky Usai Bawa Ganda Putra Malaysia Jadi Juara Dunia 2022

image-gnews
Ganda putra Malaysia, Aaron Chia and Soh Wooi Yik, setelah menjadi juara dunia 2022. Doc. BWF Badminton.
Ganda putra Malaysia, Aaron Chia and Soh Wooi Yik, setelah menjadi juara dunia 2022. Doc. BWF Badminton.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putra Aaron Chia / Soh Wooi Yik mempersembahkan hadiah untuk Hari Kemerdekaan untuk Malaysia dengan merebut gelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis atau Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Tokyo pada Ahad, 28 Agustus 2022. Namun, itu mungkin tidak akan terjadi apabila tidak ada sentuhan dari Direktur Kepelatihan BAM, Rexy Mainaky.

Rexy, mantan juara dunia dan Olimpiade, kembali membuktikan bahwa bukan tidak mungkin mengubah pemain berbakat menjadi pemain kelas dunia. Ia bersama stafnya, termasuk dari National Sports Institute (NSI), bekerja tanpa lelah untuk menyiapkan para atlet nasional untuk menghadapi persaingan di level dunia.

Dalam tugas kepelatihan pertamanya dengan BAM dari 2005-12, pelatih asal Indonesia menginspirasi Koo Kien Keat / Tan Boon Heong untuk meraih emas Asian Games pada tahun 2006. Mereka juga berhasil tampil pada final Kejuaraan Dunia di Paris empat tahun kemudian.

Rexy kembali ke pelatihan nasional pada Desember 2021. Dalam waktu kurang dari setahun, ia kembali membuktikan keajaibannya dengan membawa Aaron Chia / Soh Wooi Yik mencetak rekor sebagai ganda putra pertama Malaysia yang menjadi juara dunia. 

“Seperti biasa, saya harus berterima kasih kepada Tuhan. Saya telah berdoa untuk restunya dan berterima kasih dengan cara para pemain kami untuk memenangkan gelar dunia pertama Malaysia," kata Rexy dikutip dari New Straits Times.

“Ini benar-benar di luar jangkauan saya karena setiap negara top lainnya telah memenangkan gelar dunia, tetapi Malaysia, tidak pernah satu pun. Saya sangat menginginkan ini. Jujur, saya merasa lega sekarang. Ini perasaan yang luar biasa. Saya harus berterima kasih kepada para pemain (Aaron-Wooi Yik) untuk ini."

"Saya terus menyuruh Aaron-Wooi Yik untuk bermain untuk diri mereka sendiri dan orang tua mereka. Aaron juga bermain untuk istri dan anak-anaknya. Setelah itu, bermainlah untuk negara Anda. Saya melihat kembali pada diri saya sendiri, saya memiliki mental juara. Pemain seperti Aaron dan Wooi Yik hanya perlu klik satu sama lain," ujar Rexy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Itulah mengapa selama pelatihan, saya akan memberitahu mereka untuk terhubung. Itulah satu-satunya cara bagi mereka untuk mengatasi kritik yang mereka terima sebelum ini. Sekarang setelah mereka melakukan ini, tetap rendah hati, selalu mulai dari nol dan nikmati permainannya," kata dia menambahkan.

Pada final di Tokyo Metropolitan Gymnasium kemarin, Aaron / Wooi Yik, yang bermain di final pertama mereka sejak Kejuaraan Asia Mei lalu, membuntuti peringkat tiga dunia asal Indonesia, Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan 12-18 di game pertama. Enam poin berturut-turut memberi ruang mereka untuk menang 21-19.

Pasangan Malaysia, yang memenangkan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, menguasai kendali pada set kedua. Mereka menang 21-14 untuk menutup pertandingan dalam waktu 40 menit. "Dari babak pertama hingga semifinal, kami melihat betapa bagusnya Ahsan-Hendra. Mereka mendominasi di tiga tembakan pertama. Mereka tidak banyak berlari," ujar Rexy.

“Saya memberi tahu Aaron-Wooi Yik bahwa mereka harus kuat fisik dan bermain dengan kecepatan. Itu mengembalikan kepercayaan diri mereka dan mereka lebih baik. Mainkan reli panjang itu dan jangan terburu-buru dalam menerima. Setelah memenangkan game pertama, kepercayaan diri mereka tumbuh. Mereka membangunnya di game kedua dan mulai mendominasi."

Rexy Mainaky kini akan mengalihkan fokusnya pada pencapaian lain seperti Piala Sudirman 2023 dan Olimpiade Paris 2024. Ia berharap Aaron Chia / Soh Wooi Yik akan terus mendobrak rintangan menyusul kesuksesan Kejuaraan Dunia mereka.

Baca juga : Indonesia Tanpa Gelar di Kejuaraan Dunia BWF 2022, Begini Evaluasi PBSI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

59 menit lalu

Jonatan Christie. Dok TIm Humas PBSI
Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

Jonatan Christie melesat ke posisi tiga besar dalam peringkat bulu tangkis dunia (BWF) yang dirilis Sabtu, 20 April 2024


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

1 hari lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

2 hari lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.


Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

3 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Kabidbinpres PP PBSI Ricky Soebagdja menjelaskan ada diskusi yang dilakukan dengan tim pelatih dalam pemilihan skuad Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

5 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

6 hari lalu

Jonatan Christie menjadi juara tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Tim Humas PBSI
Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

Jonatan Christie menuturkan kunci kemenangan atas Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024.


Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Jonatan Christie Jadi Juara, Taklukkan Wakil Tuan Rumah Li Shi Feng

6 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie. Dok. PBSI
Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Jonatan Christie Jadi Juara, Taklukkan Wakil Tuan Rumah Li Shi Feng

Jonatan Christie mengalahkan Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024 dengan skor 21-15, 21-16, Minggu, 14 April 2024.


Jadwal Final Badminton Asia Championships 2024 Minggu 14 April: Jonatan Christie Kejar Gelar

6 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Jadwal Final Badminton Asia Championships 2024 Minggu 14 April: Jonatan Christie Kejar Gelar

Jonatan Christie akan berhadapan dengan wakil tuan rumah Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024 pada Minggu, 14 April 2024.


Jonatan Christie Akui Punya Beban Jadi Satu Wakil Tersisa di Badminton Asia Championships 2024,

7 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Jonatan Christie Akui Punya Beban Jadi Satu Wakil Tersisa di Badminton Asia Championships 2024,

Jonatan Christie bertekad memberikan penampilan terbaik di final Badminton Asia Championships 2024.


Ini Penyebab Utama Kekalahan Fajar / Rian di Perempat Final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024

7 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian (kiri). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ini Penyebab Utama Kekalahan Fajar / Rian di Perempat Final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, terhenti pada babak perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024.