Ditangkap
Belanda membiarkan organisasi hasil binaan Ki Hadjar. Murid pertamanya Idris, dari Dandang Jati, Nganjuk. Makin lama, Belanda kembali mencium jejak Ki Hadjar Oetomo. Ia ditangkap dan dipenjara di Madiun.
Semakin semangat, bersama dengan teman penghuni penjara, ia menyusun pemberontakan lagi. Belanda mencium gelagatnya, niatnya pupus. Belanda memindahkan Ki Hadjar ke Penjara Cipinang, lalu dipindahkan lagi ke Padang Panjang. Lima tahun berselang, ia akhirnya bisa menghirup udara bebas dan pulang ke kampung halamannya di Madiun.
Tahun berganti, tapi semangat Ki Hadjar mendirikan perguruan silat sendiri tak pernah usang. SH Club Sport diubah namanya menjadi SH Terate. Nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari muridnya, Soeranto Seorengpati.
Enam tahun berlalu, tepatnya 1948, SH Terate mulai mengepakkan sayap. Ajaran SH Terate dikenal masyarakat luas. Kemerdekaan Indonesia membawa banyak perubahan. Rumah Ki Hadjar jadi saksi bisu konferensi antar perguruan yang masing-masing diwakili oleh ketua perguruan.
Berdasarkan hasil konferensi, SH Terate sebagai perguruan pencak silat diubah menjadi organisasi “Persaudaraan Setia Hati Terate”. Ketuanya berganti-ganti. Sepeninggal Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada 12 April 1952, ketua dijabat oleh Soetomo Mangkoedjojo, karyawan Bank Rakyat Indonesia, didampingi oleh Darsono sebagai wakil ketua.
Saat ini Dewan Pusat Organiasi PSHT dipimpin Kol. Inf. (Purn.) Mas Richard Simorangkir sampai pada Parapatan Luhur pada 2014. Kepemimpinan organisasi pencak silat itu kini dipegang oleh M. Taufiq.
NOVITA ANDRIAN
Baca Juga: Indonesia Bawa 37 Atlet di Kejuaraan Dunia 2022 Pencak Silat