TEMPO.CO, Jakarta - Carlos Alcaraz menjatuhkan tubuhnya ke lapangan sesaat setelah memastikan gelar juara US Open 2022, mengalahkan petenis Norwegia, Casper Ruud, di final dengan skor 6-4, 2-6, 7-6(1), 6-3.
Petenis Spanyol, 19 tahun, tampil mengesankan dan agresif membuat Ruud akhirnya menyerah dalam pertandingan sengit yang berlangsung selama 3 jam 20 menit di Arthur Ashe Stadium.
Alcaraz mencatat sejarah baru sebagai juara Grand Slam termuda mengikuti jejak rekan senegaranya, Rafael Nadal, yang menyabet French Open 2005. Dia sekaligus menjadi peraih gelar US Open termuda setelah Pete Sampras pada 1990.
Keberhasilannya di US Open 2022 ini sekaligus membuat dia menjadi petenis nomor 1 dunia.
Carlos Alcaraz menjuari US Open 2022. REUTERS/Mike Segar
Mengikuti Jejak Sang Ayah
Pemilik nama lengkap Carlos Alcaraz Garfia ini lahir dari pasangan Carlos Alcaraz Gonzalez dan Virginia Garfia di Murcia, Spanyol, 5 Mei 2003. Dia anak kedua dari empat bersaudara.
Alcaraz menekuni tenis mengikuti jejak sang ayah. Gonzalez merupakan salah satu dari 40 pemain top di negaranya yang juga direktur akademi tenis.
Dia memulai kariernya dengan bergabung di Real Sociedad Club de Campo de Murcia, di mana ayahnya bekerja sebagai direktur. Pada tahun 2018, ia mulai bermain di Equelite Academy milik Juan Carlos Ferrero.
Peringkat tertinggi yang pernah dia capai di tingkat junior adalah nomor 22 dunia. Dia juga mengemas dua gelar di ITF Junior Circuit.
Alcaraz kemudian memulai kiprahnya sebagai pemain profesional pada 2018 dengan tampil di ITF Futures dan ATP Challengers. Dia berhasil menyabet tiga gelar di ITF Men’s World Tennis Tour dan empat di ATP Challenger Tour. Dia masuk peringkat 100 teratas pada Mei 2021.
Dua bulan kemudian, Alcaraz mencapai final tur ATP pertamanya di tahun 2021. Pada Croatia Open, di mana dia memenangkan gelar pertamanya untuk turnamen ATP 250.
Pada Februari 2020, Alcaraz melakukan debutnya lolos babak utama ATP, Rio Open, setelah mendapat wildcard untuk undian utama pemain tunggal.
Di turnamen itu, dia mengalahkan petenis senior asal negaranya, Albert Ramos Vinolas. Namun, dia kemudian tersingkir di babak kedua setelah takluk menghadapi Federico Coria.
Berikutnya, petenis muda Spanyol itu kembali lolos ke babak utama Australia Open 2020. Itu membuatnya menjadi pemain termuda di tunggal putra.
Dia mencatat kemenangan di babak pertama dalam debutnya di Grand Slam dengan mengalahkan Botic van de Zandschulp dua set langsung. Namun ia kembali harus kandas di babak kedua setelah kalah menghadapi Mikael Ymer.
Alcaraz meraih gelar ATP Masters 1000 pertamanya di Miami Open 2022 setelah mengalahkan Casper Ruud dengan 7-5 dan 6-4. Itu membuatnya menjadi petenis tunggal putra Spanyol pertama yang memenangkan Miami Open dan juara termuda dalam sejarah turnamen tersebut.
Selanjutnya, Alcaraz membuat kejutan di Madrid Mastres 2022, dengan mengalahkan petenis top, yakni Rafael Nadal, Novak Djokovic dan Alexander Zverev dalam beberapa hari berturut-turut, sebelum memenangi turnamen tersebut sekaligus gelar keempatnya tahun ini. Dia merupakan orang pertama yang pernah mengalahkan Nadal dan Djokovic secara beruntun.
Petenis Spanyol Carlos Alcaraz mengembalikan pukulan lawannya Frances Tiafoe dalam pertandingan semifinal US Open di Flushing Meadows, New York, 10 September 2022. REUTERS/Mike Segar
Prestasi luar biasa baru saja ditorehkannya di US Open 2022. Alcaraz mencatat sejarah dengan menyabet gelar juara di Grand Slam ini. Ia sekaligus menduduki posisi peringkat 1 dunia untuk kali pertama.
“Ini adalah sesuatu yang saya impikan sejak saya masih kecil, menjadi nomor 1 di dunia, menjadi juara Grand Slam. Saya telah bekerja dengan sangat-sangat keras untuk menacapainya," ujarnya saat upacara penyerahan trofi.
"Ini adalah sesuatu yang saya coba capai. Semua kerja keras yang telah saya lakukan dengan tim saya dan keluarga saya,” ucapnya.
Dia menambahkan: “Saya baru berusia 19 tahun, semua keputusan sulit ada pada orang tua saya dan juga tim saya. Ini adalah sesuatu yang sangat spesial bagi saya."
Juan Carlos Ferrero merupakan sosok penting di balik keberhasilan Carlos Alcaraz.