TEMPO.CO, Jakarta -Doping atau dikenal dengan perfomance enhancing drugs (PED) merupakan sebuah obat-obatan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan stamina. doping digunakan oleh beberapa atlet yang ingin mendapatkan ketahanan fisik dan berprestasi tanpa harus melalui proses latihan yang keras.
Hal ini karena zat yang terkandung dalam doping akan membuat seorang atlet menjadi lebih agresif.
Lalu, bagaimana sejarah dan awal mulda dari doping ini?
Melansir laman American College of Medical Toxicology, disebutkan bahwa penggunaan doping sudah ada sejak zaman dulu. Saat itu, beberapa atlet melakukan sebuah diet khusus dan percaya tentang keefektifan tanaman jenis tertentu.
Pelanggaran terkait penggunaan doping pertama kali terjadi pada 1904. Saat itu, terdapat pelari Olimpiade bernama Thomas Hick yang menyuntikkan strychnine dengan tujuan menambah laju dan mebangkitkan kekuatan. Injeksi doping tersebut diklaim oleh sang pelari mampu membuatnya menyelesaikan perlombaan.
Namun, jauh sebelum ditemukan pelanggaran penggunaan doping, istilah doping pertama kali muncul pada 1889 dalam suatu pacuan kuda di Inggris.
Saat itu, doping digunakan untuk menambah kekuatan dan keberanian ketika melakukan pacuan kuda. Selain itu, doping juga digunakan untuk menambah kekuatan dan keberanian ketika sedang berburu dan melakukan perjalanan jauh.
EIBEN HEIZIER
Baca juga : Kilas Balik Doping Ben Johnson di Olimpiade Seoul