Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik Tragedi Estadio Nacional Peru, Bencana Terburuk Sepak Bola Dunia

image-gnews
Tragedi Estadio Nacional Disaster pada 24 Mei 1964 yang juga dikenal sebagai bencana sepak bola Lima, merupakan bencana terbesar sepanjang sejarah sepak bola di dunia. Tragedi itu terjadi di Estadio Nacional di Lima, Peru, saat pertandingan antara Peru melawan Argentina. Kala itu, kepolisian yang bertugas di Estadio Nacional menembakkan gas air mata di kerumunan suporter yang menyebabkan kericuhan semakin menjadi-jadi. Akibatnya, 328 orang tewas dan sekitar 500 korban mengalami luka-luka. PERUVIAN INSTITUTE OF SPORT
Tragedi Estadio Nacional Disaster pada 24 Mei 1964 yang juga dikenal sebagai bencana sepak bola Lima, merupakan bencana terbesar sepanjang sejarah sepak bola di dunia. Tragedi itu terjadi di Estadio Nacional di Lima, Peru, saat pertandingan antara Peru melawan Argentina. Kala itu, kepolisian yang bertugas di Estadio Nacional menembakkan gas air mata di kerumunan suporter yang menyebabkan kericuhan semakin menjadi-jadi. Akibatnya, 328 orang tewas dan sekitar 500 korban mengalami luka-luka. PERUVIAN INSTITUTE OF SPORT
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jauh sebelum Tragedi Kanjuruhan terjadi, Estagio Nacional Peru tercatat menjadi menjadi salah satu arena terjadinya bencana terburuk dalam sejarah sepak bola dunia. Insiden yang menewaskan lebih dari 300 korban jiwa dan 500 orang luka-luka ini terjadi pada 24 Mei 1964 di Stadion Nasional, Lima, Ibu Kota Peru.

Peru menjadi tuan rumah dalam turnamen sepak bola Olimpiade Tokyo 1964 untuk babak kualifikasi dengan menghadapi Argentina. Ketika menjamu Argentina di rumahnya sendiri, Peru tengah berada di urutan kedua dalam klasemen sementara grup Amerika Selatan.

Timnas sepak bola Peru yang percaya diri bisa lolos ke Olimpiade. Mereka hanya membutuhkan hasil imbang saat melawan Argentina. Musababnya, Peru akan bermain melawan Brasil di pertandingan terakhir mereka.

Keputusan Wasit Menjadi Pemicu

Pada awal pertandingan, Peru tertinggal 0-1 dari Argentina. Tuan rumah terus menyerang untuk mencetak gol penyeimbang. Akhirnya mereka berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Kilo Lobaton. Namun, gol tersebut dianulir oleh wasit asal Uruguay, Angel Eduardo Pazos, sehingga memicu kemarahan para penonton.

“Kami menyerang, mereka (Argentina) bertahan, dan terus berlanjut hingga pada satu momen saat bek Argentina hendak membuang bola, pemain kami, Kilo Lobato, mengangkat kakinya guna memblokir dan bola itu masuk ke gawang. Tetapi, wasit menyatakan itu pelanggaran, jadi golnya tidak sah, itu membuat mereka marah,” kata legenda sepak bola Peru, Hector Chumpitaz.

Secara mendadak, dua pendukung Peru memasuki lapangan, pendukung pertama dikenal sebagai Bomba yang mencoba meninju wasit. Suporter kedua adalah Edilberto Cuenca yang mengungkapkan kekecewaan atas keputusan wasit. Cuenca mendapatkan serangan secara brutal dari polisi yang memukuli dan menendangnya, bahkan membiarkan anjing pelacak mereka mencabik pakaiannya.

Dalam hitungan detik, kerumunan pendukung yang marah mulai melempari polisi dengan berbagai arah. Selain itu, puluhan orang juga berusaha meninggalkan lapangan. Situasi menjadi tidak terkendali pada stadion yang berkapasitas 53.000 penonton itu yang semakin penuh dan sesak. Orang-orang mulai menuruni tangga menuju gerbang keluar. 

Sesampainya di gerbang, mereka melihat gerbang itu terkunci dan membuat harus berbalik kembali ke tribun. Polisi mulai melemparkan gas air mata yang menyebabkan kegaduhan antar pendukung yang bertubrukan dan saling terinjak ketika mencari jalan keluar.

Sebanyak 328 Orang Tewas dan 500 Luka Parah

Kerusuhan tidak berakhir begitu pintu keluar terbuka. Setelah para pendukung yang selamat keluar dari stadion, mereka mulai terlibat dalam pertarungan dengan polisi bersenjata di jalanan. Hakim Benjamin Castaneda, yang ditunjuk menyelidiki bencana ini, memutuskan bahwa mereka yang tewas akibat tembakan tidak akan dimasukan ke dalam penghitungan resmi kematian. 

Itu terjadi karena Castaneda tidak berhasil menemukan petunjuk apapun mengenai mayat dengan luka tembak dari berbagai rumah sakit. “Sesampainya di kamar mayat, saya bertemu seseorang yang saya kenal,” kata Castaneda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

5 jam lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir mengirim surat ke Komite Disiplin PSSI menanggapi laporan dugaan match fixing di laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

9 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

1 hari lalu

Akmal Marhali. Foto: Istimewa
Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

Satgas Anti Mafia Bola menyelidiki pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri versus Bhayangkara FC yang berakhir 0-7.


Klasemen Liga 1: Persib Bandung Lolos ke Championship Series

2 hari lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Klasemen Liga 1: Persib Bandung Lolos ke Championship Series

Persib Bandung memastikan satu tempat di Championship Series setelah pertandingan pekan ke-31 Liga 1 rampung.


Hasil Liga 1: Diwarnai Dua Kartu Merah, Persija Jakarta vs Persis Solo Berakhir dengan Skor 1-0

2 hari lalu

Persija Jakarta saat bertanding melawan Persis Solo dalam BRI Liga 1. Foto/Tim Media Persija
Hasil Liga 1: Diwarnai Dua Kartu Merah, Persija Jakarta vs Persis Solo Berakhir dengan Skor 1-0

Marko Simic mencetak gol kemenangan saat Persija Jakarta menjamu Persis Solo pada pekan ke-31 Liga 1 pada Rabu, 17 April 2024.


Hasil Liga 1: Madura United Kalahkan Borneo FC 4-0, Rekor 19 Laga Tak Terkalahkan Pesut Etam Terhenti

2 hari lalu

Borneo FC Samarinda saat bertanding melawan Madura United FC dalam BRI Liga 1. FOTO/vidio.com
Hasil Liga 1: Madura United Kalahkan Borneo FC 4-0, Rekor 19 Laga Tak Terkalahkan Pesut Etam Terhenti

Francisco Rivera mencetak satu gol dan menciptakan tiga assist dalam kemenangan Madura United di kandang Borneo FC pada pekan ke-31 Liga 1.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

2 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Jadwal dan Prediksi Rans Nusantara FC vs Barito Putera pada Pekan ke-31 Liga 1 Rabu 17 April 2024

2 hari lalu

Laga BRI Liga 1: Rans Nusantara FC vs Barito Putera.
Jadwal dan Prediksi Rans Nusantara FC vs Barito Putera pada Pekan ke-31 Liga 1 Rabu 17 April 2024

Pertandingan Rans Nusantara FC vs Barito Putera akan hadir pada pekan ke-31 Liga 1. Simak H2H, fakta menarik, perkiraan pemain, dan prediksinya.


Prediksi Persija Jakarta vs Persis Solo di Pekan Ke-31 Liga 1 Rabu 17 April: Jadwal Live, H2H, Fakta Penting, Perkiraan Pemain

2 hari lalu

Ilustrasi pertandingan Persija Jakarta vs Persis Solo. ANTARA/Mohammad Ayudha
Prediksi Persija Jakarta vs Persis Solo di Pekan Ke-31 Liga 1 Rabu 17 April: Jadwal Live, H2H, Fakta Penting, Perkiraan Pemain

Pertandingan Persija Jakarta vs Persis Solo akan hadir pada pekan ke-31 Liga 1, Rabu malam ini. Simak H2H, perkiraan pemain, dan prediksinya.


Liga 1: Hadapi Persis Solo Malam Ini, Persija Jakarta Hanya Miliki 15 Pemain

2 hari lalu

Pelatih Persija Thomas Doll. Tim media Persija
Liga 1: Hadapi Persis Solo Malam Ini, Persija Jakarta Hanya Miliki 15 Pemain

Persija Jakarta hanya memiliki 15 pemain yang siap dimainkan menjelang pertandingan Liga 1 2023/2024 melawan Persis Solo Rabu malam ini.