TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang tur Eropa dan Denmark Open 2022, pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti (Apriyani / Fadia) telah memasang target untuk menembus peringkat 15 besar dunia pada akhir kalender 2022. Masih berada di peringkat ke-210 pada Juni lalu, keduanya kini bertengger di ranking ke-24 dunia.
"Kalau target tahun ini masuk Top 15. Sekarang mau menaikkan peringkat lagi," kata Fadia saat ditemui usai berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Kamis, 14 Oktober 2022.
Peringkat Apriyani / Fadia meroket hanya dalam waktu dua bulan berkat perolehan poin yang berlipat ganda. Dua gelar juara dari Malaysia Open (Super 750) dan Singapore Open (Super 500), serta runner-up Indonesia Masters (Super 500) menjadi modal besar keduanya merangkak ke level elite ganda putri dunia.
Berkat perolehan tersebut, peringkat Apriyani / Fadia naik ke-79 pada awal Juli dan berhasil masuk 40 besar pada akhir Agustus. Bulan September juga menjadi saksi perbaikan peringkat mereka dengan masuk 30 besar ke posisi 26, yang kemudian menjadi 24 pada awal Oktober.
Menjelang tur Eropa yang mulai bergulir pekan depan di Denmark Open, Apriyani / Fadia ingin bermain sebaik mungkin dan berharap bisa melalui setiap babak dengan baik. Selain menargetkan gelar juara, mereka juga ingin tur Eropa menjadi modal mereka agar bisa naik peringkat sesuai harapan. "Target juara di Eropa, tapi tidak mau muluk-muluk dan ingin fokus satu per satu pertandingan. Maunya juara di Denmark dan Prancis," kata Fadia.
Sebagai persiapan bermain di Denmark dan Prancis, Apriyani / Fadia telah melakoni program latihan intensif di Pelatnas Cipayung selama kurang lebih empat minggu. Mereka meningkatkan intensitas latihan sejak kepulangan dari rangkaian turnamen di Jepang.
Selama latihan, Fadia juga mengasah kekurangannya berdasarkan evaluasi dari turnamen bulan lalu. Menurut dia, aspek fokus menjadi sektor yang harus dia benahi sebelum bertolak ke Eropa. "Kalau saya kurangnya di fokus dan daya tahan. Persaingan di papan atas makin ketat dan ramai, jadi harus cari celah agar tidak mudah mati sendiri juga," kata Fadia.
Adapun Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menyebutkan setiap pemain yang berangkat ke Eropa membawa target yang sudah diarahkan oleh organisasi. Ia optimistis pemainnya bisa berlaga dengan maksimal setelah menyerap porsi latihan dalam waktu yang cukup lama di Cipayung.
"Kalau target memang kami berikan sebelum ada undian ya, jadi saat undian keluar ada beberapa di antara mereka yang shock pas lihat lawan-lawannya. Tapi ya itu tantangan dan mereka punya peluang masing-masing untuk menang," kata Rionny memaparkan.
Baca juga : Bertahan di 5 Besar Ranking Bulu Tangkis BWF, Hendra / Ahsan Memilih Realistis