TEMPO.CO, Jakarta - Komang Ayu Cahya Dewi menjadi satu-satunya harapan Indonesia dari sektor tunggal putri dalam ajang Super 100 Indonesia Masters 2022. Ia berhasil memastikan tiket ke babak semifinal setelah mengalahkan sesama wakil tuan rumah Ruselli Hartawan dengan skor 21-15, 21-13 di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Jumat, 21 Oktober 2022.
Pemain tunggal putri yang berada di peringkat 69 dunia itu mengaku tidak menyangka bisa lolos hingga babak empat besar ajang BWF World Tour Super 100. Dukungan penonton menjadi motivasi pebulu tangkis kelahiran Denpasar, 21 Oktober 2002, untuk bisa terus melaju. "Bertanding dalam turnamen ini, saya banyak melawan pemain-pemain yang peringkatnya di atas peringkat saya. Senang sekali bisa lolos ke semifinal," kata Komang.
Pada pertandingan perempat final, Komang sejatinya masih mengalami sedikit masalah di bagian pergelangan kaki kanan. Meski masih perlu mendapatkan perawatan tim dokter, kondisinya diharapkan bisa fit untuk bertanding di babak empat besar esok hari. "Tidak ada masalah sejauh ini, saya bersiap untuk menghadapi pertandingan berikutnya," kata Komang.
Keberhasilan merebut tiket ke semifinal, membuat Komang menjadi satu-satunya harapan tuan rumah di tunggal putri. Dia bakal berhadapan dengan wakil Jepang, Riko Gunji, untuk memperebutkan tiket final. Riko sebelumnya menumbangkan sesama wakil Jepang, Saena Kawakami, dengan skor 8-21, 22-20, 21-9.
Jafar / Aisyah singkirkan unggulan pertama
Pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan pertama ganda campuran Yujiro Nishikawa / Saori Ozaki. Pada laga yang berlangsung di Platinum Arena, Malang, Jumat, mereka meraih kemenangan atas Yujiro / Saori dengan skor 19-21, 21-10, 21-8, dan sukses mengamankan tiket babak semifinal turnamen tersebut.
Pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata berlaga pada turnamen bulu tangkis KB Financial Group Indonesia Masters 2022 melawan Yujiro Nishikawa-Saori Ozaki, di Malang, Jumat (21/10/2022). (HO/Dok PBSI)
Menghadapi pasangan ganda campuran dari Jepang itu, Jafar/Aisyah mengaku sempat tertekan di gim pertama. Namun, mereka berhasil keluar dari tekanan dan bangkit pada dua gim berikutnya. "Kami bermain 'nothing to lose' di laga ini. Pada laga ini kami mengalami kesulitan di gim pertama, lawan menyerang dan kami kesulitan mengembangkan permainan," kata Jafar.
Terbukti, pasangan pelapis di Pelatnas Cipayung itu bisa ganti menekan permainan pasangan Jepang berperingkat 52 dunia tersebut pada gim kedua dan ketiga. "Pada gim kedua dan ketiga kami tidak ingin dikendalikan lawan sehingga menyerang sejak awal laga. Terbukti kami mampu mengambil dua gim tersebut," kata Jafar.
Dengan hasil tersebut, ganda campuran rangking 185 dunia itu memenuhi target pribadi yang ingin lolos ke babak semifinal Indonesia Masters. Pada babak empat besar, keduanya tidak ingin kehilangan fokus dan momentum untuk bisa meraih kemenangan permainan maksimal. "Kami mau bermain lepas tanpa beban. Di lapangan, satu sama lain saling percaya," kata Aisyah.
Namun, kemenangan Jafar / Aisyah tidak diikuti oleh rekannya di Pelatnas Cipayung, Amri Syahnawi/Winny Oktavina Kandow. Juara Nantes International Challenge 2022 itu takluk dari sesama wakil tuan rumah, yakni Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dengan skor identik 14-21, 14-21.
Kemenangan Dejan/Gloria membuat pasangan berjuluk Banana Couple itu berpeluang meraih gelar kelimanya secara beruntun seusai berjaya di Denmark Masters, Indonesia International Series, Vietnam Open, dan Indonesia International Challenge 2022.
Baca juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia ke Semifinal Piala Suhandinata 2022 Usai Singkirkan Cina