TEMPO.CO, Jakarta - Jeka Saragih tinggal selangkah lagi mencatatkan sejarah menjadi atlet MMA Indonesia pertama yang mendapatkan kontrak di UFC. Untuk itu ia harus memenangi pertarungan final Road to UFC, awal tahun depan.
Petarung asal Simalungun ini berhasil lolos ke final setelah mengalahan Ki Won Bindi di ronde pertama semifinal Road to UFC, bulan lalu. Di laga final, Jeka Saragih akan berhadapan dengan petarung dari India, Anshul Jubli.
Persiapan matang pun dilakukan Jeka Saragih untuk berlaga di final Road to UFC. Ia akan berada di Amerika Serikat selama dua bulan untuk berlatih.
"Kita berangkatkan ke San Diego selama dua bulan untuk berlatih dengan pelatih yang telah banyak menciptakan juara-juara UFC," Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI), Anindra Ardiansyah Bakrie di Jakarta, Rabu, 9 November 2022.
Profil Jeka Saragih
Atlet berjuluk "Si Tendangan Maut" ini tertarik olahraga beladiri sejak usia masih kecil. Jeka Saragih awalnya belajar ilmu beladiri wushu di Medan, Sumatera Utara.
"Saya berawal dari Wushu tarung bebas. Saya belajar Wushu saat masih berusia 12 tahun," kata Jeka Saragih di Jakarta, Rabu, 9 November 2022.
Saat menggeluti wushu, ia pernah menjadi juara 1 di Kejurnas yang berlangsung di Yogyakarta pada 2013. Dari Sumatera Utara Jeka Saragih kemudian hijrah ke Batam untuk bekerja dan berlatih di Batam Fighter Club (BFC).
Tahun 2016, Jeka Saragih mendapatkan tawaran dari pemilik BFC, Yakop Sutjipto, untuk ikut kejuaraan One Pride. Setelah mengikuti seleksi ia kemudian masuk kelas 70 kg.
Pada April 2017, Jeka Saragih membuktikan dirinya mampu berlaga di One Pride. Ia berhasil menyabet gelar juara One Pride kelas 70 kg setelah mengalahkan Ngabdi Mulyadi dengan TKO di ronde pertama.
"(tertarik dengan MMA) karena dipertarungan itu seru. Ada kuncian, perturangan atas. Kemudian kan saya juga senang dengan olahraga bela diri," ujar Jeka Saragih.
Jeka Saragih bisa tampil di Road to UFC atas permintaan UFC. Sebenarnya dari Indonesia ada lima wakil yang berangkat ke Road to UFC. Mereka adalah Rama Supandhi, Jeka Saragih, Gugun Gusman, Angga Hans, dan Jeremia Siregar. Namun, kemudian hanya Jeka Saragih yang bisa menembus final.
Pertarungan final Road to UFC akan digelar ada Februari 2023. Rencananya Korea Selatan yang akan menjadi tuan rumah final Road to UFC tersebut.
Kini target dari Jeka Saragih adalah bisa memenangkan pertarungan di laga final Road to UFC tersebut. Ia memiliki target bisa mengalahkan lawannya tidak lebih dari dua ronde.
Jika menang Jeka Saragih akan mendapatkan kontrak di UFC. "Kontrak dengan UFC nantinya lima fight. Soal di perpanjang atau tidak nantinya itu tergantung promotor. Kita ikut saja," kata Jeka Saragih.
Menurut Jeka Saragih, sebenarnya tidak ada perbedaan yang jauh antara petarung Indonesia dengan luar negeri. "Tidak ada perbedaan yang jauh. Mungkin hanya strategi saja. Kalau mental yang kita buat, kalau kita berani mukul ya semua orang tidak ada yang tahan kena pukul," ujar dia.
"(startegi lawan India) ya kita serang saja nanti. Nanti pelatih yang akan memberikan program latihan. Kemudian pelatih juga akan mencarikan lawan sparing dengan karakter yang hampir mirip dengan lawan saya nanti," katanya.
Profil dan Data Diri Jeka Saragih
• Nama Lengkap: Jeka Asparido Saragih
• Julukan: Si Tendangan Maut
• Tanggal Lahir: 3 Juli 1995
• Kelas Bertarung: Lightweight (70kg)
• Tinggi: 172 cm
• Rekor: 11 kali menang, 2 kali kalah.
Prestasi:
• Juara Kejurnas Wushu Yogyakarta 2013
• Juara MMA One Pride kelas 70kg 2017
• Juara Interim One Pride Kelas Ringan 2022.
Baca Juga: Pernik Menarik Soal Jeka Saragih