TEMPO.CO, Jakarta - Yoshimi Yamashita adalah salah satu dari tiga wasit perempuan yang bakal memimpin laga Piala Dunia 2022 di Qatar. Dia bersama Stephani Frappart dari Prancis dan Salima Muksansanga dari Rwanda bersiap mencatatkan sejarah baru sebagai wasit perempuan pertama di panggung sepak bola terbesar di seluruh dunia itu.
Yoshimi Yamashita ditunjuk Federation Internationale de Football Association (FIFA) pada bulan Mei lalu sebagai ofisial pertandingan Piala Dunia 2022. Dari 36 wasit utama, tiga di antaranya adalah perempuan termasuk ada nama Yamashita. Kepala Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina mengatakan, penunjukan ofisial perempuan ini mengacu pada kualitasnya sebagai wasit, alih-alih dari jenis kelamin.
“Dengan cara ini, kami dengan jelas menekankan bahwa kualitaslah yang penting bagi kami dan itu bukan gender. Saya harap ke depannya, pemilihan ofisial pertandingan elite putri untuk kompetisi pria bisa dianggap sebagai sesuatu yang biasa dan tidak lagi sensasional,” kata Collina dikutip dari situs resmi FIFA.
Profil Yoshimi Yamashita
Yoshimi Yamashita lahir di Tokyo, Jepang pada 20 Februari 1986. Ajang kompetisi sepak bola paling bergengsi yang bakal dihelat di Qatar bukanlah tempat pertama di mana Yamashita akan membuat sejarah baru. Dia tercatat pernah menjadi wasit di Piala Dunia Wanita 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020.
Selain itu, melansir The Sun, Yamashita juga menjadi perempuan pertama yang menjadi wasit pada pertandingan sepak bola pria di kompetisi liga Jepang atau J-League. Pun dirinya juga pernah memimpin laga pertandingan sepak bola tingkat Asia, yakni AFC Champions League. Memang, sepak terjang kemampuan Yamashita dalam memimpin pertandingan sudah tidak perlu diragukan lagi.
Terpilih sebagai wasit perempuan pertama di Piala Dunia, Yamashita mengaku merasakan adanya tekanan dan kegembiraan tersendiri. “Kita harus secara konsisten melihat wasit perempuan di lapangan untuk menormalkannya. Memang ada tekanan untuk mendapatkan kepercayaan semua orang dan mewujudkannya,” ujarnya kepada wartawan di Tokyo, dikutip dari Al Jazeera.
Perempuan berusia 36 tahun itu tidak menyangkan bahwa dirinya bisa ditunjuk FIFA untuk memimpin laga Piala Dunia. Yamashita berharap, keterlibatannya ini bisa menjadi momentum perubahan besar dalam dunia sepak bola maupun secara umum. “Saya tidak melihat perbedaan antara sepak bola pria dan wanita, jadi apa yang terjadi di Qatar perlu dilanjutkan,” katanya.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Sejarah Baru, 6 Wasit Perempuan Siap Beraksi di Piala Dunia 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.