TEMPO.CO, Jakarta - Klub Liga 1, Persita Tangerang, melakukan perombakan di staf kepelatihan. Mereka menunjuk Lucas Ferreyra sebagai pelatih fisik yang baru, pengganti Marcos Gaonzales yang pergi sejak akhir Oktober lalu.
Pelatih fisik berusia 41 tahun ini sudah berada di Tangerang sejak pekan lalu. Persita akan menjadi klub ke-15 yang dia tangani sepanjang karier profesional kepelatihannya.
Sebelumnya dia lebih banyak berada di Amerika Selatan. Dia memulai kariernya di kepelatihan di River Plate pada 2003 hingga 2006. Beberapa klub di Ekuador, Bolivia dan juga Peru juga pernah menjadi destinasi Lucas.
Lucas menjelaskan dirinya tak bisa menolak tawaran dari Persita karena pelatih Angel Alfredo Vera sangat tertarik dengan apa yang dia lakukan. "Antusiasme itu hadir dalam diri saya karena saya akan memberikan yang terbaik untuk Persita," ujarnya seperti dikutip dari rilis klub yang diterima Antara, Selasa, 22 November 2022.
"Saya mendengar liga Indonesia dari para pemain Argentina yang bermain di sini. Kehadiran pemain Argentina di Persita akan membuat saya terbantu pastinya," ujarnya menambahkan.
Dia mengaku tiak asing dengan Liga 1 karena selama ini telah mendengar mengenai kompetisi ini dari para pemain Argentina yang berkarier di Indonesia. Ia pun tak sabar untuk bisa memberikan pengalaman yang dia punya kepada para penggawa tim berjuluk Pendekar Cisadane dalam hal fisik.
"Saya menemukan skuad yang sangat siap untuk bermain, sangat baik. Mereka telah memperlakukan saya dengan sangat baik sejak saya tiba, jadi saya sangat ingin membantu tim ini untuk menang dan menjadi lebih baik setiap hari," kata Lucas.
Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara, mengungkapkan alasan di balik penunjukkan pelatih fisik baru.
"Dia memiliki track record yang cukup baik di Amerika Latin. Coach Vera juga merekomendasikannya. Kami berharap ia memberikan yang terbaik bagi Persita di sisa musim ini," ujar Nyoman.
Kompetisi sepak bola di Indonesia, termasuk Liga 1, sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan dilanjutkan lagi setelah dihentikan menyusul tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu yang menewaskan 135 orang dan mengakibatkan ratusan orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Soal Kelanjutan Jadwal Liga 1, Menpora Masih Rancang Pertemuan dengan Kapolri