Bermain dengan konsisten di bawah terpaan angin kencang, Zvonareva mampu menyudahi permainan Ivanovic dalam enam game beruntun pada set kedua dalam tempo dua jam.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada siapa saja yang hadir hari ini dan terus bertahan dalam cuaca yang “gila” ini,” bungah Zvonareva yang tak lupa menyunggingkan senyumnya setelah pertandingan, Senin (23/3).
Kedua petenis, yang saling berusaha mencari poin lewat servis, saling mematahkan servis dua kali pada set pembuka. Zvonareva berhasil menyelamatkan tiga set poin pada game ke-12 sebelum melancarkan servis dan melakoni tiebreak 7-5, setelah pukuan forehand Ivanovis menyangkut di net.
Ivanovic sempat bangkit pada game pertama set kedua dan meninggalkan Zvonareva 2-0. Namun Zvonareva mampu mematahkan servis Ivanovic pada game ke empat, ke enam dan ke delapan untuk merebut gelar tunggal WTA, sehari setelah menggondol gelar ganda dengan berpasangan dengan Victoria Azarenka dari Belarusia.
Meski Zvonareva hanya mampu memnangkan lima pukulan dalam kondisi cuaca berangin, dia mampu membatasi unforced error hingga 23. Ivanovic yang mengalahkan petenis Rusia Svetlana Kuznetsova 6-4, 6-3 pada babak final Indian Wells tahun lalu, berusaha keras untuk menghidupkan permainannya. Terbukti dia melakukan 46 unfored errors dan lima kali melakukan double faults.
“Jujur, ini merupakan kondisi terburuk di mana pernah saya mainkan. Sulit untuk mengandalikan bola. Zvonareva bermain sempurna,” keluh Ivanovic.
AP | BAGUS WIJANARKO