TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan mengejutkan negara-negara Arab di Piala Dunia 2022 Qatar menyatukan pendukung mereka. Turnamen sepak bola terbesar dunia empat tahunan tersebut untuk pertama kalinya di gelar di Timur Tengah memunculkan optimisme dan persatuan yang sebelumnya tak pernah tampak.
Arab Saudi memberikan kejutan awal turnamen dengan mengalahkan Timnas Argentina dengan skor 2-1. Selanjutnya, Maroko berhasil mengalahkan tim peringkat kedua dunia, Belgia, dengan skor 2-0 yang membuat peluang lolos ke babak 16 besar terbuka lebar.
Dengan masing-masing satu pertandingan tersisa untuk dimainkan di setiap grup, kedua tim tetap dalam persaingan kuat untuk mencapai babak 16 besar dengan sistem gugur. Jika berhasil. pertama kalinya dua negara Arab bisa melangkahkan kakinya sejauh itu.
Kesempatan untuk mengukir sejarah itu telah menempa rasa solidaritas di antara para pendukung negara-negara Arab di Doha. Mohammad al-Mansouri, datang dari Spanyol, untuk menyaksikan Maroko mengalahkan Belgia 2-0. "Awal yang baik," kata dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Kami berasal dari Saudi," kata penggemar Arab Saudi Faisal al-Ruwaili, yang bersama Mansouri. "Saat Arab Saudi bermain, saya adalah orang Saudi dan saat Maroko bermain, semua orang Arab adalah orang Maroko," kata Ruwaili, yang lengannya melingkari bahu Mansouri.
Di Piala Dunia Qatar, Mansouri mengatakan rasanya Maroko dan Arab Saudi seperti bermain di kandang sendiri. Menurut dia, kondisi itu telah membantu tim nasional masing-masing mencapai level baru. "Arab Saudi memainkan pertandingan terbaik dalam sejarah dunia Arab," katanya, berbicara di Pasar Souq al-Waqif Doha.
Di Pasar Souq al-Waqif Doha, para penggemar berbaur di toko-toko dan restoran, menonton televisi untuk mengetahui berita terbaru tentang pertandingan. Meski tuan rumah Qatar kalah dan tersingkir lebih cepat, tim Arab lainnya seperti Maroko dan Tunisia masih bisa melaju.
Tunisia bisa melangkah ke babak 16 besar jika mereka mengalahkan Prancis dalam pertandingan grup terakhir pada Rabu, 30 November 2022. Para pemain Tunisia tidak akan kekurangan dukungan di Stadion Education City yang berkapasitas hampir 45.000 orang di tepi barat Doha.
"Sepak bola menyatukan bangsa. Semua orang Arab dan Negara Teluk mendukung tim Arab mana pun," kata pendukung Saudi Khaled al-Asaimi.
Ketegangan antara kedua negara bertetangga membuat Arab Saudi dan sekutunya mengumumkan embargo perjalanan dan perdagangan di Qatar pada 2017. Kebijakan itu dibatalkan tahun 2021. Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dan penguasa de facto Arab Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengenakan syal dan bendera negara masing-masing saat mereka menyaksikan tim mereka bermain.
Penggemar Maroko, Kareem al-Azzi, mengatakan bahwa, "Arab adalah satu bangsa, dan Piala Dunia memperbaiki kerusakan politik. Kami adalah saudara."
Baca juga: Herve Renard ke Pemain Arab Saudi: Buat Sejarah di Piala Dunia atau Dilupakan?