TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Prancis kalah 1-0 atas Tunisia di laga penyisihan grup D Piala Dunia 2022 Qatar. Kemenangan mengejutkan Tunisia tidak cukup jadi modal bagi mereka bertahan di turnamen dan melangkah ke 16 besar. Les Blues, julukan timnas Prancis berada di pucuk Grup D dengan selisih gol dari runner-up Australia, yang mengalahkan Denmark 1-0 pada waktu yang sama.
Dalam pergelaran Piala Dunia kali ini, skuad Les Blues, masih didampingi pelatih Didier Deschamps yang juga pernah menjadi juru taktik Prancis pada Piala Dunia 2018.
Baca: Piala Dunia 2022 Tunisia Vs Prancis, Les Blues Keok, Elang Kartago Tetap Pulang
Profil Didier Deschamps
Didier Claude Deschamps merupakan seorang mantan pesepakbola yang sekarang aktif menjadi pelatih. Deschamps lahir pada 15 Oktober 1968 di Bayonne Prancis. Semasa aktif bermain, Deschamps menempati posisi gelandang.
Melansir laman Planet Sport, Deschamps mengawali karier sepakbolanya dengan bergabung bersama tim Avirron Bayonnais Junior pada 1976 hingga 1983. Pada 1983, Deschamps direkrut oleh tim muda Nantes dan membela Nantes Junior selama 2 tahun.
Pada 1985, Deschamps berhasil promosi ke tim senior Nantes dan membela Nantes selama 4 tahun hingga 1989. Pada 1989, Deschmaps direkrut oleh tim besar asal Prancis, Marseille. Baru satu musim di Marseille, Deschamps yang masih berusia muda dipinjamkan ke Bordeaux untuk mendapatkan jam terbang.
Pada 1991, Deschamps kembali dari masa peminjamnnya dan menunjukkan performa yang imprsif selama membela Marseille. Ketika berseragam Marseille, Deschamps berhasil mempersembahkan 1 gelar Ligue 1 dan 1 gelar Liga Champions Eropa.
Performanya yang apik di Marseille, membuat Juventus tertarik merekrut Deschamps. Pada akhirnya, pada 1994, Si Nyonya Tua berhasil mendapatangkan Deschamps. Selama membela Juventus, Deschamps berhasil mempersembahkan banyak gelar, mulai dari Serie A, Coppa Italia, Piala Super Italia, Piala Interkontinetal, Liga Champions Eropa, Piala Super Eropa, dan Piala Intertoto.
Lima Tahun membela Juventus, Deschamps direkrut oleh Chelsea pada 1999. Deschamps hanya 1 musim di Chelsea dan berhasil mempersembahkan 1 gelar Piala FA bagi Chelsea. Selanjutnya, pada 2000, Deschamps pindah ke Spanyol dan bergabung bersama Valencia. Di Valencia, Deschamps mengakhiri karier sepak bolanya dan memutuskan untuk gantung sepatu.
Di sisi lain, kiprah Deschamps bersama TImnas Prancis juga tak main-main, ia berhasil mempersembahkan 1 gelar Piala Dunia pada 1998 dan 1 gelar Piala Eropa pada 2000. Selepas tidak menjadi pemain, Deschamps memutuskan untuk menjadi pelatih.
Tim pertama yang diasuh oleh Deschamps adalah AS Monaco pada 2001. Ia melatih AS Monaco selama 4 tahun hingga 2005. Ketika melatih Moncao, Deschamps berhasil memberikan 1 gelar Piala Liga Prancis pada 2003.
Selanjutnya, Deschamps melatih Juventus pada 2006 dan mempersembahkan 1 gelar Serie B. Saat itu, Deschamps melatih Juventus di tengah terpaan isu Calciopoli kepada Juventus yang menyebabkan Juventus harus bermain di Serie B. Pada 2009, Deschamps dipercaya untuk menjadi juru taktik bagi Marseille. Ketika menjadi pelatih, Deschamps sukses memberikan gelar Ligue 1, Piala Liga Prancis, dan Piala Super Prancis.
Pada 2012, Didier Deschamps dipercaya untuk melatih Timnas Prancis. Kepercayan ini akhirnya dijawab oleh Deschamps pada 2018, ketika ia berhasil mempersembahkan bintang kedua kepada Prancis atas raihan juara Piala Dunia 2018. Catatan ini membuat Deschamps menjadi salah satu pemain dan pelatih yang berhasil menjadi juara dunia.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: Kilas Balik Timnas Prancis Berjuluk Les Blues Berawal dari 1904
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.