TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Meksiko, Gerardo Martino, langsung kehilangan posisinya setelah timnya tersingkir dari Piala Dunia 2022. Ia bukan dipecat, tapi klausul kontraknya memang mengatur demikian.
Timnas Meksiko hanya mampu merebut satu poin dari dua pertandingan awal Grup D. Mereka ditahan Polandia 0-0 dan kalah dari Argentina (0-2) dalam dua kiprah awalnya. Pada laga terakhir, El Tri mampu mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-1.
Sayangnya kemenangan itu tak mampu menolong tim. Selisih gol Meksiko (-1) kalah dari Polandia (0). Dalam laga terakhirnya Polandia kalah 0-2 dari Argentina sehingga juga mengoleksi poin sama seperti El Tri (4).
Dalam jumpa pers seusai pertandingan, Gerardo Martino menjelaskan bahwa kontraknya sudah langsung berakhir seusai laga itu.
“Saya orang pertama yang paling bertanggung jawab atas kekecewaan dan frustrasi yang kami alami ini, penyebab semua kesedihan ini. Saya bertanggung jawab penuh atas kegagalan ini,” tutur pelatih asal Argentina itu seperti dikutip ESPN.
“Kontrak saya berakhir segera stelah wasit meniup peluit akhir (laga melawan Arab Saudi). Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan.”
Ini kali pertama Meksiko tidak mampu melaju ke babak knockout atau babak sistem gugur Piala Dunia sejak 1990, saat El Tri dihukum larangan turun di turnamen. Terakhir Meksiko lolos ke putaran final Piala Dunia tetapi gagal melewati fase grup terjadi pada 1978 di Argentina.
Martino menjelaskan dalam jumpa pers terakhirnya sebagai pelatih Meksiko, apa pun upaya timnya pada laga terakhir melawan Arab Saudi, Piala Dunia 2022 tetap berujung pada kegagalan bagi mereka.
“Laga melawan Arab Saudi menjadi yang terbaik kami mainkan di Qatar. Kami menciptakan banyak peluang (gol). Seharusnya kami mampu mencetak lebih banyak gol sehingga tak tergantung pertandingan lain. Tetapi kami gagal,” ujarnya.
Baca Juga: Rekap Hasil dan Klasemen Piala Dunia 2022
Pelatih yang biasa disapa Tata itu dikenal pelit komentar selama melatih timnas Meksiko. Namun, ia dipastikan harus memberikan banyak keterangan kepada para petinggi Federasi Sepakbola Meksiko (FMF) karena performa timnya di Piala Dunia Qatar ini.
“Saya tidak berhak memberikan analisis kali ini. Walaupun memilikinya, jika FMF meminta saya membeberkan, saya akan lakukan itu karena banyak yang ingin saya ungkapkan,” kata Martino.
Martino, yang pernah melatih Timnas Argentina dan FC Barcelona, dipercaya menjadi pelatih timnas Meksiko ulai Januari 2019 seusai memimpin Atlanta United memenangi MLS Cup di Amerika Serikat. Namun, nama pelatih berusia 60 tahun itu tidak populer bagi suporter Meksiko.
Di bawah kepemimpinan Martino, Meksiko harus bekerja keras untuk lolos ke Piala Dunia 2022. Mereka kalah saat tandang di markas AS dan Kanada serta hanya imbang saat menjamu mereka di kandang. Di bawah kepemimpinan dia, Meksiko takluk dari AS pada putaran final CONCACAF Nations League dan Gold Cup (Piala Emas).
Kritik terhadap Gerardo Martino kian keras setelah ia tidak membawa pencetak gol terbanyak sepanjang masa Meksiko, Javier “Chicharito” Hernandez ke Piala Dunia 2022. Kritik itu kian menggema ketika El Tri terbukti kesulitan mencetak gol.
Baca Juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Hari Ini, 4 Laga Termasuk Spanyol, Jerman, dan Belgia