TEMPO.CO, Jakarta - Qatar telah menghapus kartu Hayya sebagai persyaratan untuk masuk ke negara Teluk yang saat ini menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 itu. Kementerian Dalam Negeri Qatar menyatakan, mulai Selasa, 6 Desember 2022, penduduk Gulf Cooperation Council (GCC) tanpa tiket Piala Dunia atau kartu Hayya akan diizinkan memasuki negara itu melalui semua titik akses.
GCC adalah adalah persatuan regional, antarpemerintah, politik, dan ekonomi yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Pada November lalu, Qatar mengubah aturan untuk memungkinkan suporter tanpa tiket masuk ke negara Teluk itu untuk menikmati semua aksi sepak bola dari babak sistem gugur di zona penggemar sepak bola.
Kartu Hayya yang sebelumnya berfungsi ganda sebagai izin masuk ke Qatar masih diperlukan untuk akses stadion bersama dengan tiket pertandingan. Dokumen identifikasi dipersonalisasi dan dibutuhkan oleh semua orang yang menghadiri pertandingan Piala Dunia. Itu juga menyediakan akses transportasi umum gratis di Qatar.
Menurut laporan FIFA, turnamen sepak bola empat tahunan di Qatar itu telah menciptakan rekor pengunjung. Laporan yang diterbitkan oleh FIFA di portal Qatar 2022 menunjukkan, setelah 13 hari dan 48 pertandingan, Piala Dunia 2022 telah mencapai rekor jumlah penonton, dengan rata-rata tingkat kehadiran 96 persen, lebih tinggi dari jumlah penonton yang tercatat selama Piala Dunia 2018 di Rusia yang mencapai 2,17 juta.
Baca: Si Kepala Alpukat Walid Regragui Membuat Timnas Maroko Berani Bermimpi
AL ARABIYA