Timnas Maroko akan tampil percaya diri untuk melanjutkan kisah dongeng mereka. Kini mereka sudah memecahkan rekornya sendiri. Pada 36 tahun lalu, Maroko mengukir sejarah dengan menjadi negara Afrika pertama yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Mereka sekarang memiliki kesempatan untuk menjadi semifinalis pertama dari Afrika dan dunia Arab. Mereka diuntungkan dengan dukungan kuat dari suporter yang telah membengkak jumlahnya, termasuk dari negara-negara Arab.
Maroko mungkin akan kembali bisa menikmati kesempatan lain untuk berkembang sebagai underdog. Dia dua babak sebelumnya, mereka sudah memenfaatkan status itu dengan membuat kejutan: menyingkirkan Belgia di babak penyisihan grup dan Spanyol di babak 16 besar.
Kesuksesan dibangun di atas fondasi pertahanan yang tangguh dan serangan balik yang tidak dapat diprediksi. Strategi itu mampu dijalankan dengan sempurna saat melawan juara Piala Dunia 2010 Spanyol, yang dominan dalam pengusaan bola tapi akhirnya bak macan ompong.
Maroko menolak untuk terhipnotis oleh 1.019 operan luar biasa dan gaya tiki taka Spanyol. Peluang demi peluang gol lawan mereka mentahkan. Dalam dua jam aksi yang menguras energi mereka mengamankan hasil imbang 0-0 dan akhirnya menang 3-0 dalam adu penalti.
Lawan di babak perempat final akan jadi tantangan tersendiri. Portugal, yang memulai tanpa Cristiano Ronaldo, menampilkan kecemerlangan serangan yang memukau dalam kemenangan 6-1 atas Swiss. Mereka seperti menemukan jadi dirinya setelah kampanye penyisihan grup yang tidak konsisten.
Menempatkan Ronaldo di bangku cadangan menghadirkan banyak cerita setelah laga. Tapi, dalam pertandingan mereka telah membuktikan diri dapat berkembang tanpa bintangnya itu. Mereka telah mampu keluar dari bayang-bayang pemain berusia 37 tahun itu.
Pengganti Ronaldo pada malam itu, Goncalo Ramos yang baru berusia 21 tahun, mencetak hat-trick pertama turnamen tahun ini. Belum jelas apakah hal itu akan membuatnya terpilih kembali jadi starter saat melawan Maroko.
Pelatih Portugal, Fernando Santos, enggam memberi kepastian. "Saya akan menggunakan apa yang saya yakini sebagai strategi yang tepat, seperti yang telah saya lakukan sepanjang hidup saya," kata dia.
Tanpa kehadiran Ronaldo, lini depan Portugal jauh lebih sulit diprediksi. Joao Felix dan Bruno Fernandes bermain jauh lebih bebas dari biasanya dan menikmati aksi-kasi Ramos yang merepotkan bek Swiss.
Dalam laga nanti, kedua tim akan sama-sama mengejar sejarah. Portugal ingin mencapai final pertama , setelah kalah dari Prancis di semifinal 2006. Maroko akan berusaha kembali membuat kejutan dan menorehkan sejarah baru di Piala Dunia.
REUTERS
Baca Juga: Bisakah Portugal Menghentikan Kejutan Kuda Hitam Maroko?