Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Disebut Komentator Piala AFF 2022, Ini Asal Kalimat Nikmat Mana Lagi yang Kau Dustakan

image-gnews
Ekspresi kekecewaan dari pesepak bola Tim Nasional Indonesia, Witan Sulaeman usai gagal mencetak gol ke gawang Timnas Thailand dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022. Indonesia bermain imbang dengan Thailand pada pertandingan ketiga di Grup A. Gol Indonesia dicetak Marc Klok, sementara Sarach Yooyen menjadi penyumbang gol Thailand. Dengan hasil itu Thailand tetap di puncak klasemen Grup A dengan mengoleksi 7 poin, unggul selisih gol dari Indonesia yang berada di peringkat kedua. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ekspresi kekecewaan dari pesepak bola Tim Nasional Indonesia, Witan Sulaeman usai gagal mencetak gol ke gawang Timnas Thailand dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022. Indonesia bermain imbang dengan Thailand pada pertandingan ketiga di Grup A. Gol Indonesia dicetak Marc Klok, sementara Sarach Yooyen menjadi penyumbang gol Thailand. Dengan hasil itu Thailand tetap di puncak klasemen Grup A dengan mengoleksi 7 poin, unggul selisih gol dari Indonesia yang berada di peringkat kedua. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penggemar sepak bola pasti tak asing dengan komentator Hadi Gunawan atau karib dengan nama Ahay Hadi Gunawan. Julukan “Ahay” ini disematkan karena teriakannya yang ikonik saat mengomentari bola, terutama pada pertandingan Piala AFF 2022 ini.

Selain kata “Ahay”, Hadi juga kerap mengucapkan kalimat “Nikmat mana lagi yang kau dustakan!” saat pemain gagal menyarangkan gol. Kalimat tersebut ternyata merupakan arti dari ayat yang terdapat dalam Alquran. Surah apakah itu?

Surah tersebut merupakan ayat dari surah Ar Rahman, yaitu surah ke 55 dalam mushaf Alquran. Ayat yang berbunyi “Fa bi`ayyi l`i rabbikum tukaibn” itu disebut sebanyak 31 kali dalam surah ini. Artinya adalah “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”.

Keunikan ayat ini adalah diulang di setiap 2 sampai 3 ayat sekali. Adapun ayat ini berada di dalam Surah Ar Rahman ayat 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.

Dalam Alquran, memang terdapat beberapa surat di mana ada pengulangan suatu kata dalam satu ayat. Misalnya pada surat Al-Mu’minun Ayat 36 dan surat Al-Fajr Ayat 21. Namun menurut Ibnu Taimiyyah, tidak ada pengulangan yang murni dalam Alquran. Artinya, meskipun penggalan ayatnya sama namun memiliki makna yang berbeda.

Ayat “Fa bi`ayyi l`i rabbikum tukaibn” merupakan ayat yang diulang secara utuh dan artinya sama. Bagi kaum muslimin, ayat ini memiliki arti yang dalam. Pengulangan sebanyak 31 kali ini untuk menegaskan kepada manusia, nikmat Tuhan mana yang manusia dustakan. Nikmat mana yang bukan dari Tuhan.

Pengulangan ayat, baik kalimat atau kata di dalam surah Ar-Rahman ini dianggap wujud keindahan bahasa. Para ulama juga telah merinci tujuan pengulangan di setiap ayat yang diulang dalam Alquran.

Dikutip dari tafsir Alquran Kementerian Agama (Kemenag), Allah SWT tengah menantang manusia dan para jin tentang nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka. Makna pendustaan dalam ayat ini adalah bentuk kekafiran terhadap Allah SWT dan mempersekutukan-Nya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Ibnu Katsir dalam tafsirnya merujuk pada konteks nikmat dari Allah SWT yang diabaikan manusia. Padahal, nikmat Allah SWT tidak pernah absen dari kehidupan manusia mulai dari yang kecil hingga besar.

“Dapat disebutkan, nikmat-nikmat Tuhanmu tampak jelas pada kalian dan kalian diliputi olehnya hingga kalian tidak dapat mengingkarinya atau tidak mengakuinya,” tulis Ibnu Katsir

Ayat tersebut diulang-ulang untuk memperkuat adanya nikmat Allah SWT untuk seluruh makhluk ciptaan-Nya, termasuk manusia. Hadirnya ayat ini sebagai upaya memperingatkan manusia bahwa segala nikmat datangnya dari Tuhan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca juga: Jadwal Bola Senin 2 januari 2023: Liga Inggris, Liga Prancis, Piala AFF, Ada Liverpool dan Timnas Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

1 hari lalu

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno. ANTARA/HO-Kemenag
Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka pelatihan deteksi dini konflik sosial keagamaan.


Tim Siswa Madrasah ini Raih Medali Emas International Exhibition di Romania

2 hari lalu

Siswa MTsN 3 Malang raih prestasi internasional. Dok. Kemenag
Tim Siswa Madrasah ini Raih Medali Emas International Exhibition di Romania

Prestasi ini bukan pencapaian pertama yang diraih Tim Riset madrasah ini.


Fakta-fakta Masjid Al Jabbar, Perbaiki Tarif Parkir Setelah Viral Isu Pungli

2 hari lalu

Masjid Al-Jabbar, Bandung dilengkapi dengan fasilitas Ma'rodh, ruang pameran edukasi Islam, serta taman tematik 25 Nabi dan Rasul. Dengan total luas tanah 25 hektare, Masjid Al-Jabbar mampu menampung hingga 30.000 jamaah. Shutterstock
Fakta-fakta Masjid Al Jabbar, Perbaiki Tarif Parkir Setelah Viral Isu Pungli

Masjid Al Jabbar sempat viral karena isu pungli dan tarif parkir yang mahal saat libur lebaran.


Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idulfitri Jatuh pada Rabu, 10 April 2024

10 hari lalu

Konferensi pers sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H/ Hari Raya Idul Fitri 2024 yang dipimpin oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Sidang isbat mengumumkan awal Syawal jatuh pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idulfitri Jatuh pada Rabu, 10 April 2024

Sidang isbat memutuskan Idulfitri 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024.


Kemenag: Awal Syawal Secara Hisab Jatuh pada Rabu, 10 April 2024

10 hari lalu

Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya dalam Seminar Hisab (Astronomi) di Auditorium RM. Rasjidi, Kemenag, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Dok. Youtube Bimas Islam TV.
Kemenag: Awal Syawal Secara Hisab Jatuh pada Rabu, 10 April 2024

Kemenag mengatakan, seluruh wilayah Indonesia sudah jauh di atas kriteria tinggi hilal MABIMS.


Penentuan Awal Syawal 1445 H, Kemenag Kembali Gelar Seminar Hisab Posisi Hilal Sore Ini

10 hari lalu

Penerjemah bahasa isyarat menyampaikan pesan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengenai hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 setelah hasil rukyat Kemenag di 134 titik di Indonesia menyatakan tidak dapat melihat hilal. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Penentuan Awal Syawal 1445 H, Kemenag Kembali Gelar Seminar Hisab Posisi Hilal Sore Ini

Diisi oleh pembicara dari Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, H. Cecep Nurwendaya, masyarakat bisa menyaksikan seminar lewat siaran langsung di Youtube.


Sidang Isbat Idulfitri 2024 Digelar Hari Ini, Berikut Daftar Jemaah yang Rayakan Lebaran Duluan

10 hari lalu

Jamaah Tarekat Syattariyah bersiap melaksanakan salat Idul Fitri 1445 Hijriah di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan Desa Peuleukung, Seunagan Timur, Nagan Raya, Aceh, Senin, 8 April 2024. Sebagian umat Islam di Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah lebih awal dari jadwal yang ditetapkan pemerintah karena didasarkan pada metode hisab urfi khumasi atau bilangan lima dalam kitab Tajul Muluk yang dianut jamaah Syattariyah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Sidang Isbat Idulfitri 2024 Digelar Hari Ini, Berikut Daftar Jemaah yang Rayakan Lebaran Duluan

Perbedaan pelaksanaan Idulfitri di kalangan umat Islam di beberapa daerah sudah berlangsung turun-temurun.


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

10 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Imbauan Kemenag Soal Umrah Backpacker di Bulan Syawal

11 hari lalu

Para jemaah umroh tengah bersiap untuk berangkat di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 28 Maret 2024. Antusias masyarakat yang meningkat ini disambut baik oleh para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), dari yang sebelumnya berjumlah 700 PPIU menjadi 2.300 PPIU. Secara target market, Saudi Arabia menargetkan 30 juta kedatangan ke Arab Saudi dengan tujuan umrah dari seluruh dunia. Saat ini sudah sekitar 18 juta, sehingga marketnya akan ditambah naik 30% lagi. TEMPO/Tony Hartawan
Imbauan Kemenag Soal Umrah Backpacker di Bulan Syawal

Apa kata Kemenag soal umrah berbiaya murah?


Beda Sikap PBNU dan Muhammadiyah Soal Jemaah Aolia yang Rayakan Idulfitri Duluan

12 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Beda Sikap PBNU dan Muhammadiyah Soal Jemaah Aolia yang Rayakan Idulfitri Duluan

Reaksi PBNU dan Muhammadiyah tentang video pernyataan imam masjid Aolia yang menetapkan Idulfitri setelah ia 'menelepon' Allah SWT.