TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar nama Ronald Koeman, pecinta sepak bola sejati pasti sudah tidak asing lagi. Saat masih bermain, ia adalah bek dengan naluri gol tinggi. Meski pemain bertahan, Koeman bisa mencetak ratusan gol.
Ronald Koeman lahir di Zaandam, Belanda pada 21 Maret 1963. Melansir dari planetsport.com, Mantan pemain dan pelatih sepak bola berkebangsaan Belanda ini lahir dari keluarga olahraga. Kakaknya Erwin dan ayahnya, Martin yang mencakup kakak laki-laki Erwin adalah pelatih sepak bola.
Saat Erwin memimpin timnas Oman, mereka menjadi duet bersaudara pertama yang memimpin dua tim nasional sekaligus.
Ronald menikah dengan Bartina dan memiliki putra yang diberi nama Ronald Koeman Jr. Tidak jauh dari ayahnya, sang anak juga berkecimpung di dunia sepak bola sebagia penjaga gawang profesional untuk FC Oss, klub kasta kedua sepak bola Belanda.
Selama jendela transfer 2020, Koeman menjadi pusat dari film dokumenter tiga bagian tentang dirinya berjudul 'Forca Koeman'.
Karir Yang Gemilang
Lahir dari keluarga olahragawan, Ronald Koeman dengan cepat menemukan jalannya sendiri ke dunia sepak bola dan menjadi pemain bintang di Ajax, PSV, dan Barcelona.
Saat remaja, Koeman bermain di Groningen. Ia hanya membutuhkan waktu tiga tahun untuk membuktikan kehebatannya hingga menarik klub paling sukses di Belanda, Ajax untuk memakai jasanya.
Di Ajax, Koeman mendapatkan posisi starter dan membantu tim meraih gelar Eredivisie 1984/1985. Di musim berikutnya, sang Legenda Johan Cruyff mengambil alih tim, seorang pemain yang kemudian disebut Koeman sebagai "pemain terbaik sepanjang masa".
Namun, di bawah Cruyff Ajax gagal mempertahankan gelar mereka, dan Koeman melakukan pergantian dramatis ke rival Ajax, PSV Eindhoven, tim yang mengalahkan Ajax dalam perebutan gelar.
Sebuah langkah yang dianggap kontroversial oleh banyak orang berhasil untuk Koeman, saat mereka mempertahankan gelar mereka di bawah Guus Hiddink, sebelum memenangkan dua gelar liga berturut-turut.
Namun, kesuksesan domestik bukanlah puncak karir PSV Koeman. Pada musim 1987/98, PSV tidak hanya berhasil menjuarai KNVB Cup, tetapi juga menjuarai satu-satunya Piala Eropa mereka hingga saat ini, setelah mengalahkan Benfica.
Hebatnya, Koeman berhasil membobol gawang sebanyak 51 kali dalam 98 penampilan selama tiga musim bersama PSV. Hal itu membuktikan dirinya sebagai pemain yang moncer, meskipun sebagai bek sekalipun.
Karirnya sebagai pemain masih berlanjut di luar Belanda. Koeman bergabung kembali dengan mantan manajernya, Johann Cruyff, di Barcelona pada 1989.
Bersama pemain seperti Romario, Hristo Stoichkov, Michael Laudrup dan Josep Guardiola, Koeman menjadi bagian dari 'dream team' yang kemudian mendominasi Spanyol di tahun 1990-an.
Di masa itu, Barcelona berhasil memenangkan empat gelar liga berturut-turut antara tahun 1991 dan 1994, serta Piala Eropa pertama klub setelah mengalahkan Sampdoria di Wembley. Hebatnya, Koeman mencetak satu-satunya gol penentu kemenangan Barca dalam pertandingan tersebut.
Pada tahun 1995, Koeman kembali ke Belanda untuk bergabung dengan Feyenoord. Dia akhirnya gantung sepatu pada tahun 1997, beristirahat sejenak dari olahraga tersebut, dan kembali menjadi pelatih.
Bek Paling Produktif Sepanjang Masa
Melansir dari allfootballapp.com, Koeman adalah satu-satunya bek yang mencetak 253 gol. Belum ada satupun pemain bertahan di dunia ini yang bisa menyamai jumlah golnya.
Jumlah gol fantastis itu disebabkan gaya bermain Koeman yang agresif. Posisinya memang tepat di depan kiper, tapi Koeman tak ragu membawa bola dan merangsek ke wilayah lawan.
Dikenal punya tendangan jarak jauh akurat, ia tak segan menendang bola dengan kencang ke gawang lawan. Tendangan keras dan akurat dari jarak jauh yang dilakukan Koeman kerap berbuah gol.
Sumber gol lainnya dari seorang Koeman adalah tendangan bebas dan pinalti. Di berbagai tim yang ia bela, Koeman kerap dipercaya sebagai algojo karena kempuan dan akurasi tendangan di atas rata-rata.
Meskipun membuat gebrakan di Eredivisie, di Barcelona Koeman mencapai puncaknya di bawah asuhan rekan senegaranya asal Belanda Johan Cruyff. Koeman memainkan peran penting dalam kesuksesan pertama Barca di Liga Champions pada 1992, di mana ia juga mencetak gol kemenangan.
Ia juga tercatat sebagai satu-satunya bek yang menjadi top skor Liga Champions. Rekor itu ia torehkan di Liga Champions musim 1993-1994. Hingga saat ini belum ada bek yang menyamai jumlah gol Koeman.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Pilihan Editor: Ronald Koeman Resmi Melatih Belanda, Kembali ke Taktik Tradisional Tim Oranye
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.