TEMPO.CO, Jakarta - Ramadan yang akan berakhir pekan ini. Gelandang Arsenal, Mohamed Elneny, percaya bahwa masa puasa dapat bermanfaat bagi para pemain sepak bola beragama Islam. Musababnya, menurut dia, para pemain bisa menyeimbangkan iman dan tuntutan untuk menghasilkan performa fisik yang maksimal di lapangan.
Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam. Umat Islam di seluruh dunia menahan diri dari makan dan minum dari matahari terbit hingga terbenam. Itu jelas dapat memengaruhi rutinitas seorang atlet sepak bola yang harus memastikan pemain harus dalam kondisi prima saat kick-off.
Namun, Elneny percaya ada banyak manfaat lain untuk mempraktekkan keyakinannya sepenuhnya. "Bagi kami, itu bukan perbedaan besar. Kami senang karena Ramadan datang hanya 30 hari setiap tahun dan kami tidak terlalu memikirkan berapa lama kami akan berpuasa," ujar dia dikutip dari situs klub.
“Setiap pesepakbola ketika dia berlatih perlu minum. Setelah Anda selesai berlatih, kami membutuhkan makanan. Ramadan tidak memberi Anda kesempatan ini, tetapi memberi Anda kedamaian bahwa Tuhan akan senang dengan Anda, dan rasa hormat yang akan Anda dapatkan dari orang-orang karena Anda tidak membuat pengecualian," kata Elneny.
“Ketika beberapa pemain berpuasa, Anda bisa melihat mereka mencetak gol dan mereka melakukannya dengan baik. Ini memberitahu kita puasa itu tidak buruk, itu sebenarnya sesuatu yang sangat baik karena Tuhan senang dengan Anda dan Anda akan melakukannya dengan baik karena Tuhan akan membantu Anda," ujar pemain asal Mesir tersebut.
Elneny sadar betul bahwa Ramadan adalah fase yang sulit. Namun, dia juga merasa bahwa puasa memungkinkan dia untuk membersihkan tubuhnya dan menjadi lebih kuat dalam jangka panjang. Ia ingin membuktikan bahwa kurangnya asupan nutrisi di tubuhnya tidak mengurangi efektivitasnya selama pertandingan.
“Anda harus kuat dalam pikiran Anda. Ini sangat baik untuk tubuh karena Anda harus memberikan segalanya. Jika memiliki lemak atau hal buruk lainnya di dalam tubuh Anda, itu akan hilang. Gol Premier League pertama saya datang saat saya berpuasa saat kami bermain tandang melawan Newcastle. Tubuh saya terlihat berbeda, saya mungkin tidak terlalu kuat, tetapi Tuhan membantu saya," ujar dia.
“Tuhan tahu betapa sulitnya itu tetapi Anda masih melakukannya, dan mereka membantu Anda. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa karena saya tidak makan atau minum, saya akan menjadi kurus, tetapi tidak seperti itu kejadiannya,” kata Mohamed Elneny.