TEMPO.CO, Jakarta - Saddil Ramdani tak terlibat dalam laga terbaru Sabah FC di Liga Super Malaysia 2023. Ia mendapat sanksi akumulasi kartu kuning sehingga membuatnya punya waktu untuk mudik Lebaran.
Sabah FC sukses pesta gol dengan skor 6-1 atas tamunya Kelantan FC pada pekan kesembilan Liga Super Malaysia 2023 di Stadion Likas, Kota Kinabalu pada Rabu, 19 April 2023.
Saddil tak terlibat dalam kemenangan Sabah FC. Saat itu, ia berada di tanah kelahirannya, Kepulauan Muna, Sulawesi Tenggara. Sehari sebelum laga, pemain timnas Indonesia itu meninggalkan Kota Kinabalu untuk mudik.
Dia dapat jatah libur lebaran sampai 23 April 2023. "Sebenarnya, saya tak dapat cuti khusus. Tetapi saya memang tak bisa main lawan Kelantan FC," ujar Saddil Ramdani kepada Skor.id.
"Kebetulan saya kena sanksi akumulasi, sehingga bisa pulang kampung lebih awal dan sudah diizinkan klub untuk libur dulu. Saya berangkat ke Indonesia pada 18 April 2023, setelah sehari sebelumnya menjalani latihan terakhir bersama tim," tutur dia.
Perjalanan mudik Saddil Ramdani cukup panjang dan melelahkan. Dari Kota Kinabalu, dia menuju Kuala Lumpur dan dilanjutkan ke Jakarta. Itu ditempuh selama hampir lima jam dan sampai Jakarta pada Selasa, 18 April 2023. Dia setelah itu tak langsung dapat penerbangan ke Makassar.
"Tiket ke Makassar sempat sulit, saya menunggu di Jakarta semalaman. Saya baru terbang ke Makassar pada Rabu pagi hari. Selanjutnya, saya terbang ke Kendari dari Makassar sekitar 50 menit. Sampai di Kendari, saya masih harus naik kapal lagi."
"Saya naik kapal cepat dari Kendari ke Kepulauan Muda sekitar lima jam. Saya berangkat jam 09.00 WITA sampai Muda pukul 16.00 WITA," ujar Saddil Ramdani.
Menurut Saddil Ramdani, lelahnya perjalanan lama dari Malaysia langsung hilang saat dia melihat sang ibu, Wa Ode Dai. Atlet yang memang dikenal dekat dengan ibunya itu adalah anak kedua dari empat bersaudara. Ia telah merantau sejak usia 15 tahun untuk mengembangkan bakat sepak bolanya.
"Alhamdulillah, libur yang efektif selama tiga hari ini saya maksimalkan bercengkerama dengan keluarga terutama ibu. Entah kenapa, tahun ini sangat spesial buat saya dan selalu ingin dekat keluarga. Apalagi lebaran tahun ini keluarga besar kumpul di Muna," kata Saddil.
Bibi Saddil Ramdani yang merantau ke Nabire juga pulang ke Muna. Ia pun ingin memanfaatkan momen untuk bersilaturahmi dengan semua sepupunya dari Nabire yang lama tak bersua. Dia mengatakan akan ke Kecamatan Lawa yang ada di Muna Barat setelah mendapat kabar ayahnya sakit.
Saddil ingin memberi membesuk sang ayah. "Saya lama sekali tak bertemu beliau. Kata saudara di Lawa, bapak sakit dan saya ingin menjenguk serta memberikan semangat ke beliau," tutur dia.
Meski lama tak berjumpa dengan ayahnya, Saddil mengaku tetap menaruh hormat. Mantan pemain Persela Lamongan ini tetap siap berbagi kebahagiaan dengan ayahnya. Selain agenda itu, acara kumpul keluarga dan makan makanan khas kampung halaman menjadi prioritasnya.
Kambuse, makanan pokok khas orang Muna yang terbuat dari jagung putih atau jagung kuning, menjadi favoritnya selama Libur Lebaran. "Saya juga ingin makan nasi kasoami. Ini makanan yang terbuat dari ketela pohon atau singkong dan dibentuk kerucut seperti tumpeng," kata dia.
"Selain itu, saya suka ayam parende. Saya juga suka ikan kaondo yang dimakan sama daun kelor dan ubi tumbuk. Pokoknya itu makanan yang saya rindukan," ujar Saddil Ramdani.