TEMPO.CO, Jakarta - Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2023 atau Badminton Asia Championships 2023 (BAC 2023) bakal berlangsung di Dubai, Abu Dhabi pada 25-30 April 2023. Turnamen tahun ini merupakan edisi ke-40 dari kompetisi bulu tangkis yang mempertemukan para wakil terbaik di Benua Asia.
Sepanjang sejarah penyelenggaraan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, Indonesia tercatat sebagai negara tersukses kedua bersama dengan Korea Selatan. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama sudah mengoleksi 33 gelar juara. Mereka terpaut jauh dari Cina sebagai negara tersukses dengan koleksi 75 gelar.
Kiprah wakil Merah Putih dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia pun bisa dibilang tak terlalu mengesankan. Bahkan, sejak edisi perdana digelar pada 1962, Indonesia tercatat pernah pulang tanpa gelar juara dalam 16 edisi turnamen berbeda.
Momen puasa gelar pun pernah terjadi dalam empat edisi beruntun pada periode 2016-2019. Puasa gelar terhenti ketika ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana / Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, meraih gelar pada 2022.
Ganda putra memang jadi andalan Indonesia untuk meraih gelar juara di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia. Dari 33 gelar Indonesia di Kejuaraan Asia, sebanyak 10 gelar di antaranya berasal dari nomor ganda putra. Tunggal putra dan ganda campuran sama-sama meraih delapan trofi. Sementara itu, ganda putri Indonesia berhasil meraih empat gelar di BAC atau hanya unggul satu gelar saja dari nomor tunggal putri.
Kecuali nomor ganda putra yang baru mengakhiri tren negatif, masa puasa gelar juara yang panjang pun tengah dialami wakil Indonesia di semua nomor pertandingan. Keberhasilan Pramudya / Yeremia menjuarai BAC 2022 memecah kebuntuan sejak Markis Kido / Hendra Setiawan kampiun menjadi edisi 2009.
Dari nomor tunggal putra, Indonesia terakhir kali juara lewat Taufik Hidayat pada 2007. Sedangkan masa puasa yang lebih panjang dialami nomor tunggal putri dan ganda putri. Ganda putri Indonesia terakhir yang mampu jadi juara Asia adalah Finarsih / Eliza Natahnael pada edisi 1996.
Masa puasa gelar lebih panjang dialami tunggal putri Indonesia yang terakhir kali merebut gelar juara di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia via Yuliani Sentosa pada 1991. Pada nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir berhasil menjadi wakil Indonesia yang menjadi juara pada 2015.
Pada sisi lain, predikat pemain Indonesia tersukses di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia disandang oleh tiga sosok yang sama-sama mengoleksi tiga gelar juara. Ketiga sosok yang dimaksud adalah Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Tri Kusharjanto.
Indonesia pernah mendominasi nomor tunggal putra Kejuaraan Bulu Tangkis Asia dengan memenangi enam gelar dalam delapan edisi (2000-2007). Kala itu, Taufik Hidayat mampu menjuarai edisi 2000, 2004, dan 2007, sedangkan Sony Dwi Kuncoro jadi kampiun pada edisi 2002, 2003, dan 2005.
Prestasi unik diukir Tri Kusharjanto yang mampu tiga kali jadi juara Asia di sektor ganda dengan pasangan yang berbeda-beda. Ia pernah menjuarai nomor ganda putra Kejuaraan Bulu Tangkis Asia bersama Bambang Suprianto pada 2001 dan Sigit Budiarto tiga tahun berselang. Gelar pertama Tri Kusharjanto diraih pada nomor ganda campuran saat dirinya berpasangan dengan Lili Tampi pada 1996.