TEMPO.CO, Jakarta - All England Club menyatakan bahwa sejumlah petenis Rusia dan Belarusia telah menandatangani pernyataan pribadi untuk bertanding sebagai pemain netral di kejuaraan Wimbledon 2023. Otoritas pelaksana turnamen Grand Slam mengonfirmasi kabar tersebut pada Selasa, 25 April 2023.
Wimbledon mengumumkan bahwa mereka telah mencabut larangan atlet dari kedua negara untuk turun di Grand Slam menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Berbicara pada konferensi pers, Ketua All England Club Ian Hewitt mengatakan bahwa pencabutan larangan terhadap atlet Rusia dan Belarusia telah menjadi keputusan tersulit selama empat tahun bekerja.
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit. Saya pikir pernyataan kami pada 31 Maret menetapkan posisi sejelas mungkin, yaitu bahwa ada pertimbangan beberapa faktor dan perkembangan sejak tahun lalu yang mengarah pada keputusan kami kali ini," ujar Hewitt dikutip dari Reuters.
Wimbledon dan turnamen lapangan rumput Inggris lainnya menjadi satu-satunya turnamen yang melarang pemain Rusia dan Belarusia untuk tampil setelah operasi militer Rusia ke Ukraina. Sejumlah petenis elite harus absen seperti mantan petenis nomor satu dunia Daniil Medvedev dan Victoria Azarenka pada Wimbledon tahun lalu.
Keputusan tersebut mengakibatkan poin peringkat dicabut dari ajang tersebut. Untuk berkompetisi tahun ini, pemain Rusia dan Belarusia harus setuju untuk berkompetisi sebagai pemain netral. Mereka juga harus membuat pernyataan untuk tidak mendukung perang atau rezim yang terlibat dan tidak menerima pendanaan dari bisnis yang didukung negara.
"Pengembangan kata-kata dari deklarasi tersebut jelas didasarkan pada pedoman pemerintah, bekerja sama dengan Tours, ITF dan mitra kami di LTA," kata CEO All England Club Sally Bolton.
"Segera setelah kami membuat pengumuman, para pemain dapat menandatangani deklarasi dan mereka dapat melakukannya hingga batas waktu entri. Saya tidak akan membagikan detail siapa tetapi sejumlah pemain telah menandatanganinya," kata Bolton.
"Kami mendengarkan umpan balik dari para atlet dari tahun lalu dan mereka menginginkan pilihan untuk dapat menandatangani deklarasi. Mereka sepenuhnya memahami untuk apa mereka mendaftar," ujar dia menambahkan.