TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti (Praveen / Melati) akan menghadapi laga berat pada babak perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia atau Badminton Asia Championships 2023. Mereka akan menghadapi unggulan pertama asal Cina, Zheng Si Wei / Huang Ya Qiong.
Bagi Praveen / Melati, pertandingan melawan pasangan nomor satu dunia bisa menjadi tolak ukur kualitas permainan mereka. Zheng / Huang adalah lawan sepadan untuk membuktikan kemampuan mereka yang sempat menurun akibat cedera berkepanjangan yang dialami Praveen tahun lalu.
"Besok lawannya Zheng / Huang, peringkat satu dunia. Apapun hasilnya besok, kami mau kasih yang terbaik dulu. Kami menantikan lawan mereka untuk menjadi gambaran sejauh mana kami tertinggal," kata Praveen lewat pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Kamis, 27 April 2023.
Praveen / Melati, yang kini bertengger di peringkat ke-39 dunia, masih memiliki tekad kuat untuk membuktikan kesanggupan untuk bersaing dengan lawan-lawan tangguh. Keberhasilan Praveen / Melati mencapai perempat final, bahkan, harus melalui laga sengit sejak babak 16 besar. "Setiap pertandingan kami mau membuktikan diri kami masih bisa. Syukur sudah bisa masuk perempat final," kata Praveen.
Pada babak 16 besar di Dubai, Uni Emirat Arab, Praveen / Melati mendulang kemenangan 23-21, 18-21, 21-15 atas pasangan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei dari Malaysia. Chen/Toh merupakan lawan yang baru pertama kali dihadapi Praveen/Melati, tetapi pasangan Indonesia itu paham betul strategi untuk menghadapi wakil dari Negeri Jiran.
"Ini pertemuan pertama kami dan, seperti Melati bilang dua hari lalu, pelatih mereka kan mantan pelatih kami (Nova Widianto), jadi setidaknya mereka punya modal," kata Praveen menceritakan.
Tekanan langsung dirasakan oleh Praveen / Melati pada gim pertama. Namun, kendala itu sukses diatasi dengan bermain lebih sabar saat poin mereka tertinggal.
Chen / Toh memperlambat tempo permainan pada game kedua. Keputusan tersebut nyatanya membuat duo Indonesia kehilangan fokus dan tak bisa mengejar ketertinggalan. "Di gim ketiga kami langsung ambil inisiatif, tidak mau tertekan duluan. Lebih fokus lagi," kata Melati soal kunci kemenangan pada gim penentu.