TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan bahwa Indonesia bisa terkena sanksi dari Federasi Tenis Meja Internasional apabila cabang olahraga tak mengirimkan wakil ke SEA Games 2023 di Kamboja. Ini menjadi salah satu alasan Indonesia mengirimkan atlet tenis meja dalam multievent dua tahunan terbesar Asia Tenggara tersebut.
Tenis meja sudah absen dua kali berturut-turut dalam ajang pesta olahraga dua tahunan terbesar se-Asia Tenggara itu yaitu di Filipina 2019 dan Vietnam 2021. Dito ingin wakil Indonesia pada ajang tenis meja kembali ke panggung SEA Games. “Pertama itu kalau tidak diberangkatkan, akan ada sanksi dari federasi internasional. Kedua, ini kan sudah dua SEA Games, kalau ini tidak ada lagi berarti kita harus menunggu lagi," kata Dito.
Selain untuk menghindari sanksi, Menpora yang baru dilantik Presiden Jokowi pada April lalu itu juga memberikan alasan kedua. Menurut dia, tenis meja mempunyai potensi besar untuk mendulang medali. Tenis meja merupakan olahraga yang digemari masyarakat Indonesia.
“Ini kan tenis meja kan cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat pertama dan juga potensinya bisa sangat besar karena peralatan dan venuenya bisa dilakukan di mana aja. Jadi selain memang ada kewajiban dari federasi internasional dan ini harus dilakukan, kedua olahraga ini bisa menjadi prioritas di Indonesia," ucap dia.
Pada kesempatan yang sama, Dito optimistis tim tenis meja dapat kembali berlaga di SEA Games setelah terakhir kali berpartisipasi pada tahun 2017. Kini, ia masih menunggu tahap administrasi selesai.
“Secara administrasi di sini sudah lengkap dan siap. Ini tinggal administrasi di Kamboja saja. Insya Allah kita perjuangkan. Ini insya Allah bisa lolos. Insya Allah kami optimistis,” kata Dito yang juga mengukuhkan empat atlet tenis meja bersama ratusan atlet dari semua cabang olahraga yang bakal bertanding di SEA Games Kamboja pada Selasa, 2 Mei 2023.
Adapun Chef de Mission (CdM) Indonesia Lexyndo Hakim mengaku siap memberikan pelayanan kepada atlet tenis meja jika sudah resmi terdaftar mengikuti SEA Games ke-32 di negara berjuluk Negara Angkor Wat tersebut.
“Kalo tenis meja kami masih menunggu arahan dari pak Menpora, artinya secara administrasi kami masih menunggu administrasi dan dokumen yang legal. Sehingga memang kalo memang dikirim atau diberangkatkan pemerintah, tentunya kami sebagai CdM pasti memberikan pelayanan untuk mereka,” kata laki-laki yang juga sedang menjabat sebagai Ketua Umum Perbasi DKI Jakarta itu.