TEMPO.CO, Jakarta - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, menilai Anthony Sinisuka Ginting memiliki kemampuan yang lengkap untuk menjadi tunggal putra terbaik dunia. Namun, ia menilai Ginting masih harus meningkatkan kondisi fisik serta menguatkan mental agar performanya bisa lebih konsisten.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu mengungkapkan kelebihan Ginting di rumahnya di Jakarta pada Selasa, 2 Mei 2023. “Kalau saya mendengar komentar senior yang di dalam dan di luar, sebenarnya Ginting itu komplet, punya kelas tersendiri, memang sudah di level atas,” ujar Taufik.
“Namun, kalau saya lihat dia memang kurang stabil, dari segi fisik dan mental. Kalau dari segi teknik dia sudah cukup bagus," ujar dia menambahkan.
Taufik berharap Ginting beserta tim pelatih dapat segera membenahi hal-hal yang dinilai menjadi kendala dalam performanya tersebut. Meski sudah menduduki peringkat dua dunia, ia menilai Ginting masih harus menunjukkan konsistensi dalam meraih prestasi.
“Di situ lah peran timnya, pelatih fisik, psikolog yang berada di belakang Ginting. Kenapa kok di sini juara, sehabis itu enggak? Naik lagi, turun lagi. Meski sekarang Ginting ranking dua, menurut saya ranking itu kan karena kita ikut pertandingan banyak saja yang lainnya enggak ikut otomatis naik sendiri," ujar dia.
Taufik Hidayat menambahkan, "Yang kita ingin lihat kan kestabilan mereka di satu kompetisi paling tinggi mencapai di level apa, final, semifinal, harusnya sudah di level itu sekelas Ginting. Makanya harus dikuatkan tim pendukungnya yaitu pelatih fisiknya atau pelatih tekniknya atau mungkin dari segi sport science sudah maksimal atau belum."
Pernyataan Taufik mungkin beralasan. Sebelum jadi kampiun Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2023 akhir pekan lalu, performa Ginting memang terbilang fluktuatif. Ia membuka musim dengan terhenti di perempat final Malaysia Open 2023, lalu tersingkir di semifinal India Open 2023, dan gugur di babak kedua Indonesia Masters 2023. Pada ajang All England 2023, satu-satunya ajang tur Eropa yang Ginting ikuti, pemain asal Cimahi itu tersingkir di perempat final.
Taufik Hidayat. (Instagram/taufikhidayatofficial)
Juara Asia Harus Jadi Batu Loncatan ke Olimpiade
Selain itu, Taufik Hidayat berharap gelar Juara Asia dapat membantu Ginting untuk lebih konsisten. Ajang besar seperti Asian Games dan Olimpiade akan menanti. “Yang saya ingin lihat itu kan stabil ya. Berarti enggak cuma sekali juara, nanti berapa lama lagi baru juara lagi, harus sudah mulai konsisten.”
“Apalagi menjelang tujuan besarnya itu Olimpiade dan di depan juga ada Asian Games. Mudah-mudahan dia dengan gelar Juara Asia ini bisa lebih percaya diri untuk pertandingan-pertandingan yang lebih besar lagi,” ujar Taufik.
Ia juga menilai bahwa juniornya tersebut memang sudah waktunya menjadi juara di level Asia. Terlebih, Ginting sudah berada di persaingan top level selama beberapa tahun. Menurut Taufik, sudah seharusnya Ginting memenangkan banyak gelar.
“Jadi saya harap Indonesia, khususnya Anthony Ginting, sudah waktunya juara di event-event yang besar. Mungkin yang kecil iya, itu suatu keharusan dia. Tapi yang besar lebih harus ada keinginan ke situ. Jadi kalau dia juara di level 300 (BWF Super 300), kalau buat saya ya wajar memang seharusnya juara di kelas segitu,” kata Taufik.
"Tapi untuk sekelasnya Ginting ya harusnya kejuaraan yang level 750, level 1000, dan event besar lainnya dia harus lebih berani bersaing dan bahkan untuk menjadi juara di situ,” tutur dia menambahkan.
Gelar juara di Badminton Asia Championships 2023 jadi torehan perdana Anthony Sinisuka Ginting pada tahun ini. Pada 2022, atlet bulu tangkis 25 tahun itu mampu menjadi juara di dua turnamen di Hylo Open dan Singapore Open 2022.