TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, sedang berlangsung SEA Games 2023 di Kamboja. Dalam SEA Games kali ini, terdapat 36 cabang olahraga yang dipertandingkan. Menariknya, terdapat beberapa cabang yang unik dan asing di telinga masyarakat umum.
Ada apa saja?
Melansir laman Antaranews, berikut adalah beberapa cabang olahraga unik dalam SEA Games Kamboja:
1. Ouk Chaktrang
Olahraga catur tidak dipertandingkan dalam SEA Games 2023 di Kamboja yang digelar 5 hingga 17 Mei tahun ini. Cabang olahraga tersebut diganti dengan catur lokal, yakni Ouk Chaktrang atau caturnya Kamboja.
Ouk Chaktrang adalah salah satu dari tiga olahraga tradisional yang diperkenalkan Kamboja pada SEA Games 2023 , bersama dengan seni bela diri Bokator dan Kun Khmer. Pertandingan dijadwalkan digelar mulai 29 April hingga 9 Mei 2023. Ada 7 nomor yang diperebutkan oleh 7 negara. Indonesia tidak berpartisipasi dalam cabang olahraga lokal ini.
Atlet Kun Bokator putra Indonesia Gema Nur Arifin bertanding pada nomor seni perisai bambu perorangan SEA Games 2023 di Chrouy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamboja, Kamis, 4 Mei 2023. Gema Nur Arifin berhasil meraih medali perunggu dengan skor 7,67. Tim atlet Kun Bokator Indonesia menyumbang enam medali yang terdiri dari 1 perak dan 5 perunggu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
2. Kun Bokator
Kun Bokator merupakan seni bela diri yang dipercaya sudah berusia lebih dari 1.000 tahun. Seni bela diri ini dipecaya oleh banyak sejarawan ditemukan pada masa Kerajaan Khmer. Olahraga ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kekuatan mental, fisik, dan disiplin. Bahkan, Kun Bokator sudah diakui oleh UNESCO dan termasuk dalam intangible cultural heritage atau warisan budaya tak benda.
3. Arnis
Arnis merupakan sebuah seni bela diri yang menggunakan tongkat. Seni bela diri ini berasal dari Filipina. Dalam olahraga ini, kedua atlet akan saling bertarung dengan saling memukul menggunakan tongkat yang terbuat dari rotan. Sebagai perlindungan diri, atlet yang bertanding dilengkapi dengan baju pelindung dan helm.
4. Chinlone
Chinlone merupakan sebuah olahraga yang berasal dari Myanmar. Dalam bahasa Myanmar, 'chinlone' memiliki arti keranjang bundar. Cara bermain chinlone mirip dengan sepak takraw. Sebagai sebuah olahraga, chinlone diyakini memiliki hubungan dengan tsu chu atau cuju, sebuah permainan kuno asal Tiongkok, yang diakui FIFA sebagai bentuk sepak bola tertua di dunia.
Aturan bermain chinlone pun cukup unik karena enam pemain berdiri dalam arena berbentuk lingkaran berupaya menjaga bola tidak jatuh ke tanah lewat sentuhan-sentuhan akrobatik, terkadang juga anggun seperti penari, dengan kaki, lutut atau kepala mereka. Satu pemain berdiri di tengah lingkaran (zona poin) berupaya menjaga bola tidak jatuh dengan mengeksekusi gerakan-gerakan yang ditentukan, sebelum meneruskan bola kepada pemain lainnya. Poin diberikan apabila seluruh enam pemain telah sukses menjaga bola tak jatuh ke tanah.
EIBEN HEIZIER | SDA
Pilihan Editor: Ouk Chaktrang Cabang Olahraga Pengganti Catur di SEA Games 2023 Kamboja
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.