TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menanggapi soal adanya kesan kecemburuan pada salah satu cabang olahraga di acara Kirab Juara Kontingen SEA Games 2023 yang digelar pada Jumat, 19 Mei 2023.
Staf Khusus Menpora, Ardima Rama Putra mengatakan bahwa Kemenpora adalah rumah dan orang tua bagi semuanya dan hal tersebut merupkana bentuk apresiasi Kemenpora yang rata dan adil.
“Kirab Juara itu ada angka delapan dan tujuh di dalamnya, dan itu merupakan simbolisasi dari 87 emas yang dicapai oleh hampir seluruh cabor (cabang olahraga), bukan cabor tertentu saja," kata Dima biasa disapa, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 22 Mei 2023.
"Acara kita rancang untuk mengapresiasi seluruh cabor dan para atlet yang telah berjasa menyumbangkan medali untuk Tanah Air. Jadi tidak ada sama sekali penganakemasan karena semua emas, perak dan perunggu ini milik semua cabor dan masyarakat Indonesia!” katanya menegaskan.
Terlepas dari beberapa situasi yang terjadi dalam pelaksanaan acara di lapangan, Dima meminta maaf jika dalam pelaksanaan masih ada kekurangan.
Namun dia menilai itu bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. Ia pun menjamin bahwa Kemenpora adalah rumah yang merangkul semua atlet dan cabang olahraga tanpa terkecuali.
Staf Khusus Kemenpora itu pun berharap apresiasi yang adil dan merata seperti ini bisa membudaya ke dalam multi aspek, baik itu apresiasi (bonus), pengembangan hingga prestasi.
Dari pihak cabang olahraga, kata dia, juga bisa mulai mempromosikan dan mempersiapkan diri untuk multievent ke depan. Masyarakat pun juga bisa lebih aware terhadap olahraga lainnya yang berpotensi dan berprestasi untuk Indonesia.
Kirab Juara Tuai Kritik
Kirab Juara itu menuai kritik. Salah satunya datang dari mantan petenis nasional, Yayuk Basuki menyoroti perlakukuan khusus ke timnas U-22 Indonesia.
Menurut dia, acara itu lebih tepat disebut arak-arakan timnas U-22 Indonesia sehingga membuat sebagian atlet dari cabang olahraga lain yang juga tampil di SEA Games 2023 merasa kecewa.
"Yang menjadi penyebab, dalam pawai itu tampak ada perlakuan khusus bagi salah satu cabor (cabang olahraga)," kata Yayuk di Yogyakarta, Sabtu 20 Mei 2023. "Bagi atlet, jiwa sportif itu bukan hanya sebatas di lapangan, tapi juga terbawa di kehidupan sehari-hari."
"Kita semua bangga atas capaian timnas sepak bola U-22 yang meraih medali emas, namun demikian, harus ada kesamaan perlakuan yang ditunjukan oleh Kemenpora," kata dia.
"Jangan sampai pawai yang diselenggarakan Kemenpora kemarin membuat gap antar cabor, bahkan antar atlet itu sendiri," ujar dia.
Pilihan Editor: Kata Menpora Soal Atlet Renang I Gede Siman Sudartawa yang Tak Ikut Konvoi hingga Usai karena Merasa Tak Dihargai