TEMPO.CO, Jakarta - La Liga akan selidiki kasus rasisme yang menimpa winger Real Madrid, Vinicius Junior. La Liga siap mengambil langkah hukum apabila ditemukan bukti bahwa ada kasus rasisme pada Vinicius. Vinicius Junior diduga menjadi korban aksi rasisme dalam pertandingan melawan Valencia di Stadion Mestalla, Minggu, 21 Mei 2023.
Sebelumnya, Vinicius Jr pernah menjadi sasaran aksi rasisme bukan korban rasisme oleh pendukung Real Mallorca pada Februari 2023. Vinicius bukan korban pertama aksi tidak terpuji itu di dunia sepak bola Spanyol. Dilansir dari reuters.com, berikut beberapa kasus rasisme di La Liga dalam sepuluh tahun terakhir.
April 2014
Dani Alves, bek Barcelona, dilempari pisang saat akan melakukan tendangan sudut di stadion El Madrigal, Villarreal. Alves dengan tegas merespons dengan mengupas pisang tersebut dan menggigitnya. Seorang pria berusia 26 tahun kemudian ditangkap dan didakwa dengan "pelanggaran hak asasi dan kebebasan sipil." Ia didenda sebesar 6.000 euro dan dilarang menghadiri pertandingan sepak bola selama dua tahun. Selain itu, Villarreal juga didenda sebesar 12.000 euro.
Agustus 2016
Wasit Carlos Clos memberhentikan sementara pertandingan antara Sporting Gijon dan Athletic Bilbao setelah terjadi nyanyian rasis terhadap striker Athletic Bilbao, Inaki Williams. Komite Kompetisi RFEF kemudian memerintahkan penutupan sebagian tribun stadion.
Desember 2019
Pertandingan divisi dua antara Rayo Vallecano dan Albacete menjadi pertandingan pertama yang dibatalkan karena adanya nyanyian ofensif yang ditujukan kepada para pemain. Kelompok ultras sayap kiri Rayo menyebut pemain Albacete, Roman Zozulya, seorang striker Ukraina kulit putih, sebagai "nazi." Keputusan wasit untuk membatalkan pertandingan tersebut didukung oleh La Liga dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan semua bentuk rasisme dan xenofobia dalam sepak bola.
Januari 2020
Terjadi nyanyian rasis terhadap pemain Athletic Bilbao, Williams, di stadion Cornella-El Prat, markas Espanyol. Insiden ini memicu kasus pengadilan pertama atas kejahatan kebencian, xenofobia, dan rasial dalam sepak bola Spanyol. Hanya satu penggemar yang didakwa dalam persidangan tersebut, dan jaksa menuntut hukuman dua tahun penjara, denda, dan larangan masuk stadion untuknya.
April 2021
Mouctar Diakhaby dari Valencia mengungkapkan bahwa pemain lawan, Juan Cala, melemparkan ejekan rasial kepadanya di stadion Ramon de Carranza, Cadiz. Sebagai tanda protes, seluruh tim Valencia meninggalkan lapangan selama beberapa menit sebelum akhirnya kembali, tetapi Diakhaby sendiri tidak melanjutkan pertandingan untuk menghindari penalti. La Liga kemudian mengumumkan bahwa tidak ditemukan bukti yang cukup bahwa Cala melakukan pelecehan rasial terhadap Diakhaby.
Januari 2023
Polisi Spanyol memulai penyelidikan terhadap kejahatan rasial setelah sebuah patung dengan kaus bernomor 20 yang menggambarkan Vinicius Junior digantung di sebuah jembatan depan fasilitas latihan Real Madrid. Patung tersebut ditempatkan di depan spanduk merah-putih Atletico Madrid yang bertuliskan "Madrid benci Real".
Februari 2023
La Liga mengambil langkah hukum dengan mengajukan tuntutan setelah Vinicius Junior mengalami pelecehan rasial oleh pendukung Real Mallorca. Sebagai tanggapan atas insiden tersebut, Mallorca mengeluarkan sanksi kartu keanggotaan kepada para penggemar mereka selama tiga tahun.
Pilihan Editor: Real Madrid Adukan Pelecehan Rasis Terhadap Vinicius Junior ke Kajaksaan Agung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.